Aksi heroik siswa hingga polisi lumpuhkan pelaku bom di Bandung

Aksi heroik siswa hingga polisi lumpuhkan pelaku bom di Bandung
detasemen 88 (tempo)

Riauaktual.com - Suasana di Jalan Arjuna Cicendo Bandung berubah mencekam pada Senin kemarin. Dua pria tiba-tiba saja meledakkan bom panci di Lapangan Pendawa, yang berada di kawasan itu.

Suara ledakan terdengar kencang. Warga sekitar kaget. Aksi dua pelaku sempat diketahui sejumlah pelajar SMA yang kebetulan sedang melakukan kegiatan olahraga di taman itu.

Mulanya, mereka tak mencurigai gerak gerik dua pria yang semula mengendarai sepeda motor itu. Sebab secara penampilan tak ada yang mencolok, hanya saja mereka terlihat membawa tas ransel.

Tak lama kemudian, dari arah pria itu terdengar suara ledakan cukup jelas. Kemudian tampak seorang pria lari menggunakan motor dan seorang lainnya berusaha mencari tempat persembunyian aman.

Satu pelaku yang berinisial YC memilih masuk ke Kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung. Saat itu, kantor kelurahan sedang ramai kegiatan pelayanan.

Pelaku mengancam dengan senjata tajam. Beruntung salah satu pegawai lekas berkomunikasi dengan polisi setempat. Setibanya di lokasi, polisi mencoba melakukan upaya persuasif agar pria asal Kabupaten Bandung itu mau menyerahkan diri. Namun imbauan petugas tak dipatuhi. Pelaku yang juga membawa pistol justru melakukan perlawanan.

Kontak senjata tak terhindarkan. Lebih kurang dua jam upaya penyergapan dilakukan, akhirnya pelaku dilumpuhkan. Sempat diketahui masih hidup, pelaku akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Kemungkinan akan jadi pengantin. Kita sudah ikuti jaringan mana, nanti kita akan adakan pemberitahuan lebih lanjut," kata Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan, Senin (27/2).

Menurutnya, polisi mengambil tindakan karena pelaku dinilai sudah membahayakan. Sebab pelaku memakai rompi bom. "Kita langsung ambil tindakan tegas terhadap pelaku," tandasnya.

Meski hanya satu orang, pelaku ternyata cukup sengit melawan petugas. Bahkan saat pertama kali aksinya diketahui pelajar, dia tak segan-segan mengancam.

Di bawah ancaman, sejumlah pelajar yang jumlahnya banyak tak gentar. Mereka bahkan menantan duel.

SN, pelajar kelas 11 mengatakan pelaku saat itu memegang sebilah pisau. "Saya ajak duel. Tapi saya bilang kalau mau buang pisau. Dia bilang kalau berani sini," ungkap SN.

Semula, SN mengira pria itu korban ledakan. Namun warga sekitar ada yang meneriakkan pelaku adalah teroris. SN bersama temannya langsung mengejar pelaku.

"Pelaku ngeluarin pisau. Terus lari kayak joging sambil bawa pisau lindungi diri. Terus ke kelurahan, dia naik lantai 2 diam di lantai 2 datang polisi meleraikan. Ketika mau ke atas Pak polisi dilempar kursi," jelas SN.

Ditambahkan pelajar berinisal LM, mereka sempat meminta pelaku menyerahkan diri tapi tak digubris.

"Tapi pelaku bilang, Oh enggak bisa," kata LM.

LM menuturkan dengan detail bahwa pelaku mengenakan jaket bahan parasit berwarna hitam. Rambut ikal dan berwajah kusam.

"Dia sendiri ke sana pakai motor Smash silver, pas meledak kami menemukan STNK, uang Rp 500 ribu, terus fotokopi KTP, kartu berserakan di bawah, terus sama pancinya itu, paku," jelas LM.

Saat personel kepolisian sudah di lokasi, pelaku juga terus menunjukkan perlawanan. Dia sempat membakar lantai dua kantor kelurahan. Kemudian, pelaku juga melepaskan tembakan.

Bahkan saat petugas berupaya menyergap ke dalam, pelaku melemparkan bahan bom rakitan yang sangat membahayakan petugas.

Namun akhirnya, kesigapan semua polisi di lapangan mampu melumpuhkan pelaku diketahui jaringan Jemaah Anshorut Daulah (JAD) yang berafiliasi pada Aman Abdurahman. Dia pernah ditangkap tahun 2011 saat ikut pelatihan di Janto, Aceh Besar.




Sumber : Merdeka.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index