Riauaktal.com -  Kepolisian Daerah Riau melakukan antisipasi terhadap adanya intimidasi terhadap masyarakat menjelang pemungutan suara atau yang dikenal dengan "serangan fajar" di dua daerah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah.

"Namanya kriminal kalau berbuat ada saja celahnya. Kita tetap antisipasi, patroli disebar, dari Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dan Kampar juga demikian," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Selasa, sebagaimana dikutip dari antarariau.

Menurutnya ancaman intimidasi dengan memberikan sesuatu seperti bingkisan maupun uang tetap ada. Katena ini bermain di bawah permukaan tentu diharapkan juga ada partisipasi dari masyarakat.

Masyarakat, kata dia, harus dewasa dan bijak terhadap adanya pemberian menjelang pemungutan itu. Harus dipertanyakan kenapa tiba-tiba dikasih sesuatu maupun uang.

Kepada semua pihak khususnya yang diduga akan bermain yakni tim sukses calon, agar menghindari perbuatan seperti itu. Pasalnya, kata kabid, ini akan jadi polemik berkepanjangan yang berpengaruh pada lancarnya pilkada.

"Akan banyak polemik yang dimunculkan, makanya masyarakat pilihlah yang tepat dan sesuai dengan hati nurani," imbuhnya.

Dikatakannya jika ada timses yang ditemukan melakukan hal itu bisa dilaporkan karena ada intimidasi. Namun akan tergantung pembuktiannya di sentra penegakan hukum terpadu yang terdiri dari panitia pengawas pemilu dan kepolisian.

"Jika ada tindak pidananya maka dilaporkan. Nanti tujuh hari di gakkumdu, tujuh hari kepolisian, tujuh hari di kejaksaan dan lanjut ke pengadilan. Tapi mudah-mudahan bisa berjalan lancar," ungkapnya