RI Magnet Investasi Transportasi Online

RI Magnet Investasi Transportasi Online
ilustrasi

Riauaktual.com -  Buruknya regulasi pemerintah terkait penyediaan dan pelaksanaan transportasi berbasis online, tidak menyurutkan sejumlah investor untuk menjajal bisnis tersebut di Indonesia. Bahkan, sejumlah perusahaan terus bersaing meraih pelanggan dengan menciptakan sejumlah promo menarik.

Seperti halnya perusahaan aplikasi penyedia transportasi online Grab, pada Kamis 2 Februari 2017, mengumumkan rencana investasinya sebesar US$700 juta, atau setara dengan Rp9,3 triliun (kurs Rp13.368 per dolar AS). Dana tersebut, akan digunakan untuk pengembangan bisnis di Indonesia.

Dilansir dari laman Reuters, disebutkan dana investasi Grab tersebut, akan digunakan selama empat tahun ke depan di Indonesia. Investasi tersebut diklaim perusahaan asal Malaysia itu, sebagai yang terbesar di bisnis sejenis di negara mana pun saat ini.

Upaya Grab menanamkan modal yang cukup besar tersebut, diakui perusahaan untuk memperkuat usahanya dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis transportasi berbasis online di Indonesia. Sehingga, dana segar ini bisa menjadi 'bahan bakar' Grab Indonesia melawan Uber, atau Gojek.

Sebelumnya, hal senada juga disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Gojek, Nadiem Makarim, di mana semakin besarnya Gojek di Indonesia di dukung oleh besarnya pasar dalam negeri dan kondusifnya iklim bisnis di Indonesia.

Nadiem yang di daulat sebagai The First ASEAN Enterpreneur Award dari The World Knowledge, menyatakan, saat ini, usahanya telah memiliki mitra pengemudi yang mencapai 200 ribu orang, sehingga belum terpikir untuk ekspansi layanan Gojek ke pasar luar negeri.

Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal mengapresiasi investasi yang digelontorkan oleh Grab di Indonesia. Sebab, dana investasi tersebut cukup besar dan menunjukkan iklim bisnis di Indonesia kondusif.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index