Tertangkap Mesum dengan Warga Lokal, DPRD Minta Imigran Angkat Kaki dari Kota Pekanbaru

Tertangkap Mesum dengan Warga Lokal, DPRD Minta Imigran Angkat Kaki dari Kota Pekanbaru

RiauAktual.com - Keberadaan seribuan imigran di Kota Pekanbaru kini mulai menimbulkan masalah nyata. Beberapa waktu lalu, dua imigran ditangkap Satpol PP saat sedang mesum di Rumbai. DPRD meminta agar kondisi ini ditanggapi dengan serius.

"Mereka harus angkat kaki dari Kota Pekanbaru. Karena perbuatan dan adat istiadat mereka sangat bertentangan dengan kondisi kota kita yang kental dengan budaya melayu, kita tidak ingin mereka lebih jauh lagi melecehkan kebudayaan kita," ungkap Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Mulyadi Anwar, Rabu (25/1/2017).

Dikatakan Politisi PKS ini, memang sebelumnya keberadaan imigran di Kota Pekanbaru sangat meresahkan, sebab mereka tidak diatur lagi dan bebas berkeliaran. Karena imigran pria yang bertubuh tinggi putih berwajah oriental ini ada di mana-mana, akhirnya beberapa wanita di Kota Pekanbaru menjalin hubungan dengan mereka hingga jalan bersama alias berpacaran.

"Ini jelas ada misi tersembunyi, seperti yang kita khawatirkan mereka membawa faham syiah. Ini persoalan serius, gubernur harus segera mengambil sikap sebelum anak-anak gadis di Kota Pekanbaru ini menjadi korban nikah mut'ah," terang Mulyadi.

Memang, kata Mulyadi, belum ada bukti seribuan imigran ini membawa faham sesat Syiah, namun menurutnya, dari laporan masyarakat sudah ada indikasi ke arah sana. Ditambah lagi kasus yang belum lama ini terungkap, imigran terjaring tengah mesum dengan gadis lokal di Rumbai.

"Jika masih ingin tetap di Kota Pekanbaru, maka atur mereka, jangan biarkan berkeliaran bebas seperti sekarang ini. Bahkan jangan sampai mereka berbaur dengan masyarakat tempatan. Kemudian jelaskan juga ke masyarakat, berapa lama mereka di sini," pinta Mulyadi.

Jika tidak, lanjut Mulyadi, maka sebelum seribuan imigran ini menjadi masalah besar, diminta pemerintah segera deportasi para imigran dan bersihkan Kota Pekanbaru dari imigran.

"Kantor Imigrasi, kepolisian, tim terpadu yang dibentuk Pemko lalu harus bekerjasama. Usir mereka dari Pekanbaru. Tak ada kata lain, deportasi. Sementara waktu, saya minta kurung mereka di Rudenim, jangan sampai bebas berkeliaran," pintanya.

Mulyadi juga sangat menyayangkan lemahnya pemerintah dalam mengawasi para imigran ini. Padahal persoalan ini merupakan persoalan serius. Terlebih, sampai saat ini masyarakat tidak tahu alasan pemerintah mengapa harus menempatkan seribuan imigran ini di Kota Pekanbaru dan berapa lama mereka tinggal di negeri melayu ini.

"Pekanbaru ini negeri Melayu, tidak cocok untuk mereka, pindahkan ke daerah lain yang jumlah penduduknya tidak padat. Kita minta MUI juga gubernur bersikap, ini persoalan serius. Gak bisa dianggap hal sepeleh," tuturnya.

Mulyadi juga mengajak semua lembaga, termasuk organisasi Islam yang ada di Kota Pekanbaru untuk sama-sama mendesak pemerintah tegas terhadap imigran. Kurung imigran dan jangan biarkan bebas berkeliaran.

"Ini masalah serius, persoalan aqidah, kalau mereka masih dibiarkan bebas berkeliaran dan berinteraksi dengan warga lokal, yakin lah tidak lama lagi akan ada musibah besar melanda daerah kita ini," pungkasnya. (mad)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index