Riauaktual.com - Untuk pertama kalinya, mobil terbaru Toyota C-HR terpantau sudah terlihat di jalan raya untuk melakukan serangkaian pengujian. Mobil tersebut dimata-matai melakukan pengujian di Thailand dengan sekujur bodi yang dibalut dengan kamuflase agar tersamar.

Spy shot ini ramai diperbincangkan di komunitas Toyota, seperti dilansir Headlightmag, Kamis, 19 Januari 2017. Di Thailand, mobil penantang Honda HR-V ini sedianya akan meluncur pada semester pertama tahun ini. Toyota belum melakukan konfirmasi apakah melakukan produksi C-HR di Thailand. Kendati demikian, bisa saja mereka melakukan pengumuman akhir bulan ini dalam konferensi pers tahunan.

Apabila C-HR terpilih sebagai tempat produksi, mereka akan menjadi basis ekspor yang juga akan menyuplai C-HR ke Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.

Sementara seperti dilansir Paultan, mobil dengan desain eksterior macho ini sudah dijual di Inggris. Stok C-HR yang dijual di negara tersebut berasal dari pabrik produksi Toyota di Turki. Toyota menyediakan pilihan mesin 1.200cc bensin dan 1.800 hibrida. Mesin 1.200cc yang digunakan sudah dibekali dengan perangkat turbocharger, sehingga tenaga yang dihasilkan mencapai 115 daya kuda.

Harga yang ditawarkan C-HR bermesin 1.200cc yakni mulai dari 21 ribu Pound, atau setara dengan Rp368 juta. Sementara C-HR bermesin 1.800cc dilepas dengan banderol mulai dari 23,64 ribu Pound, atau sekira Rp414 juta.

Untuk spesifikasi, C-HR memiliki dimensi dengan panjang 4.360 milimeter, lebar 1.795 mm, tinggi 1.565 mm, dan memiliki wheelbase 2.640 mm. C-HR sendiri merupakan model kedua Toyota yang didasarkan dari platform TNGA (Toyota New global Arsitektur). Produk pertama yang dibangun dengan platform modular TNGA adalah Prius.

Pertanyaannya, kapan masuk ke Indonesia? "Kami masih pelajari. Masih belum bisa berkomentar mengenai hal itu," kata Vice President Director Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, di kawasan Thamrin, Jakarta, baru-baru ini.

Henry menyatakan masih terus mempelajari produk C-HR, apakah cocok dengan karakter konsumen di Indonesia. "Itu masih pelajari. Kami masih pelajari apakah ada marketnya mobil itu di Indonesia, kalau ada pasti kita akan bawa. Sudah dilakukan untuk survei. Ya mungkin sekira enam sampai sembilan bulan surveinya. Semoga nanti ada kabar," tutur Henry.