Marak Polisi Bunuh Diri, IPW: Sistem Perekrutan Harus Dibenahi

Marak Polisi Bunuh Diri, IPW: Sistem Perekrutan Harus Dibenahi
Polri
NASIONAL (RA) - Kapolsek Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, Ipda Nyariman ditemukan tewas usai gantung diri di ruang kerjanya pada Rabu 5 Oktober 2016. 
 
Tewasnya Ipda Nyariman tersebut diduga ditenggarai permasalahan utang. Atas kejadian tersebut, Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S. Pane mempertanyakan sistem perekrutan kepolisian saat ini. Pasalnya, sepanjang 2016 terdapat sekira delapan aksi bunuh diri yang dilakukan anggota kepolisian.
 
"‎Ketahanan mental perlu menjadi perhatian khusus Polri, mulai dari awal rekrut maupun di pendidikan, psikotes harus menjadi andalan seleksi," ujar Neta dalam pesan singkatnya, Jumat (7/10/2016). 
 
Neta memaparkan, bahwa tewasnya Ipda Nyariman diduga karena ia kesulitan membayar utang rekannya yang gagal memasukkan anaknya ke kepolisian. Dalam hal ini, rekannya telah membayar sejumlah uang untuk dititipkan menjadi anggota polisi. 
 
Namun, anak tersebut gagal sehingga Ipda Nyariman harus mengganti rugi uang rekannya. "Ipda Nyariman tertekan akibat diminta mengembalikan uang Rp250 juta karena anak temannya Aiptu Sudiman gagal masuk Secaba Polri," ungkapnya. 
 
Neta pun meminta agar praktik suap untuk masuk kepolisian segera dihapuskan dan juga diawasi oleh para petinggi Polri. Selain itu, pembentukan mental perlu kembali digalakkan kepada para anggota polisi. 
 
‎"Momen ini harus menjadi starting point untuk melakukan perubahan radikal dalam sistem dan mekanisme promosi, baik dalam rekrutmen pendidik maupun jabatan," tandasnya.(okezone.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index