Kritik keras Wakil Walikota Depok ke Ahok, warganya jadi korban JPO

Kritik keras Wakil Walikota Depok ke Ahok, warganya jadi korban JPO
JPO Pasar Minggu roboh

NASIONAL (RA) - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan roboh akibat hujan yang disertai angin kencang, Sabtu (24/9) sore. Akibatnya, tiga orang meninggal dunia dan sejumlah orang luka.

Tiga korban meninggal diketahui merupakan warga Depok. Mereka yakni; Sri Hartati (52), Aisyah, dan Lilis Lestari Pancawati (43).

Sri dan Aisyah sudah dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Sedangkan Lilis dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum di Depok.

Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna pun angkat bicara soal peristiwa nahas yang berujung pada meninggalnya tiga warga Depok tersebut. Pradi menyesali peristiwa tersebut terjadi.

Dia pun meminta agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menunjukkan empatinya pada keluarga korban.

"Mana dia enggak datang kan ke sini (keluarga korban)," kata Pradi saat berada di salah satu rumah duka yaitu di rumah Sri, Minggu (25/9) kemarin.

Pradi juga meminta Ahok untuk bertanggungjawab atas peristiwa yang mengakibatkan tiga warganya meninggal dunia. Pradi menyesalkan ketidakhadiran Ahok untuk melihat keluarga korban.

"Seharusnya dia datang ke sini (Depok) dan memberikan perhatian," katanya.

Dia mengritik jika memang Ahok memiliki rasa empati seharusnya Gubernur DKI itu datang ke keluarga korban.

"Sebagai pemerintah, Ahok wajib berempati atas hal ini. Saya tunggu Ahok di Depok," tantangnya.

Soal fasilitas yang diberikan berupa biaya pemakaman, Pradi menuturkan, hal itu tidaklah cukup bagi keluarga korban. Sebab, beban yang diderita keluarga korban jauh lebih besar dibandingkan bantuan tersebut.

"Kalau cuma ambulans mah Depok juga banyak. Pikirkan juga dong soal masa depan anak-anak korban mau diapakan," katanya.

Dugaan sementara dari Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Puslabfor Mabes Polri, Ulung Kanjaya, runtuhnya jembatan yang membentang dari Stasiun hingga pasar tradisional Pasar Minggu itu diduga disebabkan oleh faktor alam, yakni kencangnya angin yang berembus, serta kondisi kerangka jembatan yang sudah tidak memenuhi syarat.

"Dugaan sementaranya ya ada faktor luar, tapi ada karena kekuatan jembatan juga yang sudah tidak memenuhi syarat," katanya di lokasi ambruknya JPO Pasar Minggu, Minggu (25/9). (merdeka.com)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index