Mitos Lidah Jadi Jimat Hoki di Balik Perburuan Trenggiling

Mitos Lidah Jadi Jimat Hoki di Balik Perburuan Trenggiling
Trenggiling Akan Diselundupkan ke Malaysia
NASIONAL (RA) – Semua bagian yang ada di tubuh satwa trenggiling bisa dimanfaatkan dan bernilai tinggi. Karena itu, satwa dilindungi tersebut rentan diburu untuk diperjualbelikan.
 
Aktivis pelindung satwa dari Wildlife Conservation, Irma Hermawati, menjelaskan trenggiling termasuk satwa dilindungi yang jadi buruan peminat satwa liar. Seluruh bagian dari tubuh trenggiling bermanfaat dan bernilai tinggi.
 
"Dari janin saja sudah bisa dibikin masakan sup," kata Irma saat mengikuti pengungkapan kasus jual beli 657 ekor trenggiling beku di Markas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Surabaya, pada Kamis, 25 Agustus 2016.
 
Daging satwa bernama latin, Manis Javanica itu juga lezat disantap dan dipercaya memiliki khasiat untuk penyembuhan berbagai penyakit. "Bahkan, di daerah tertentu ada mitos lidah trenggiling bisa dibuat jimat agar hoki, asal lidahnya berhasil ditarik sampai ujung, tidak terputus," kata Irma.
 
Tidak hanya dagingnya, sisik trenggiling yang keras juga bernilai tinggi. Bagian luar pelindung tubuh trenggiling dari serangan hewan lain itu diketahui mengandung unsur bahan narkotika seperti sabu. Karena itu, bagian sisik trenggiling bisa dibilang paling tinggi nilainya.
 
Di pasaran, selembar sisik bernilai US$5. Kata Irma, setiap trenggiling rata-rata memiliki 122 lembar sisik. Bisa dibayangkan jika ratusan trenggiling mampu diburu pemburu, keuntungan diperoleh miliaran rupiah jika dijual. "Biasanya sisiknya dijual ke China dan Hongkong," katanya.
 
Kepala Subdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Polisi Putu Wayan Setiawan, mengatakan biasanya trenggiling beku dijual dengan harga sampai Rp2 juta per kilogramnya. Rata-rata setiap ekor trenggiling memiliki berat dua kilogram. "Trenggiling dewasa bisa lebih dari dua kilogram," ujarnya.
 
Diberitakan sebelumnya, Polda Jatim mengungkap dugaan jual beli satwa dilindungi jenis trenggiling di Sumobito, Kabupaten Jombang, Jatim, pada Juli 2016 lalu. Sebanyak 657 ekor trenggiling beku dengan sisik sudah tercabut berhasil disita dari tersangka SF. Dia mengaku hanya dititipi temannya, JH (buron), sejak tahun 2011 lalu. (viva.co.id)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index