Grebek Panti Pijat di Pekanbaru, Polisi Temukaan KTP Palsu

Grebek Panti Pijat di Pekanbaru, Polisi Temukaan KTP Palsu
polisi periksa identitas penghuni panti (rtc)

PEKANBARU (RA) - Operasi Bina Kusuma 2016 yang diadakan jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Riau di Komplek Pertokoan Nangka Sari, Jalan Tambusai, Pekanbaru, Jumat malam (22/4/16) hingga Sabtu (23/4/16) juga mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diduga palsu.

Dugaan itu setelah polisi mengecek satu per satu KTP milik 60 orang yang terjaring dalam operasi itu.

KTP tersebut atas nama wanita muda, pekerja pemijat di Prima Reflexy dan Luluran.

Saat polisi merazia panti pijat Prima tersebut, ruko tiga lantai tersebut dalam keadaan terkunci gombok besi dari luar. Tetapi aparat Polda Riau merasa curiga. Betapa tidak di depan ruko masih terparkir puluhan kendaraan bermotor roda dua dan mobil.

Aparat kepolisian lalu membuka paksa gembok besi itu dengan menggunakan kayu dan besi. Setelah pintu terbuka, di dalamnya, di lantai dua, polisi menemukan sejumlah wanita cantik dengan hanya menggunakan pakaian dalam.

Pemilik usaha yang merupakan suku keturunan Tionghoa asal Medan, Sumatera Utara (Sumut) mengaku sengaja menggembok rukonya dari luar karena takut digerebek petugas.

Pemilik, pekerja dan pengunjung panti pijat Prima itu lalu digelandang ke Markas Polda. Setelah dicek identitas mereka yang terjaring Operasi Bina Kusuma itu, dua dari 60 orang terjaring tadi diduga memiliki KTP palsu.

Kedua pemilik KTP yang dipalsu ini adalah milik cewek-cewek cantik pekerja di Prima Reflexi. Dugaan KTP itu palsu terungkap saat polisi membandingkan dengan KTP asli. KTP yang diduga palsu itu terlihat kentara hasil dari scanning. Lalu, penulisan nama dan Kadisduk Pencapil Kota Pekanbaru pun berbeda. Padahal KTP yang asli dan yang diduga palsu sama dikeluarkan dalam tahun yang sama.

"Kita akan selidiki kemungkinan adanya sindikat pembuat KTP palsu," pungkas Kompol Yuhannis Chaniago, Wakil Komandan Satgas III Ops Bina Kusuma Siak 2016. (riauterkini)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index