PELALAWAN (RA) - Jelang berakhirnya tahun ajaran 2015/2016, pihak sekolah diminta agar lebih peduli terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Terlebih pada acara perpisahan siswa, pihak sekolah diminta agar dilakukan secara sederhana dan tidak bermewah - mewahan dengan mengutamakan penggunaan sarana dan peralatan sekolah.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pelalawan H Syafruddin MM, kepada Gaungriau.com, Selasa 5 April 2016. Menurutnya, pihak Disdik telah menegaskan melalui para Kepala sekolah agar acara perpisahan dilakukan secara sesederhana mungkin.

"Meski acara perpisahan tersebut merupakan inisiatif para siswa, namun sebaiknya cukup dilaksanakan di sekolah saja dengan menggunakan sarana peralatan dari sekolah saja.Sehingga Uang perpisahan jangan terlalu Besar dan membebani wali murid," papar Kadisdik.

Langkah itu sambung Syafruddin, dilakukan mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang kini tengah mengalami kesulitan. Sehingga dengan demikian, biaya untuk perpisahan dimaksud tak terlalu memberatkan orangtua siswa, tukasnya.

Ia menjelaskan, jika acara perpisahan dilakukan di hotel selain kapasitas terbatas, juga biaya yang dibutuhkan juga cukup besar. Sementara kalau acara perpisahan dilakukan di sekolah atau di aula, bisa mengakomodir semua siswa di sekolah tersebut, ungkap Syafruddin.

Namun,saat disinggung soal anggaran logis untuk melakukan pemungutan kepada siswa untuk kegiatan perpisahaan, Syafruddin tidak menyebutkan nominal yang dinilai masah dalam batas kewajaran.

"Disesuikan saja dengan hasil kesepakatan antara wali murid, komite dan sekolah.Namun Kita instruksikan dilakukan sesederahana mungkin dan. tidak membebani wali murid," tukasnya.

Laporan : HAM