INHIL (RA) – Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) membawa kabar baik terkait kasus malaria yang sempat menjadi perhatian serius, terutama di Desa Kuala Selat. Kini, kasus tersebut menunjukkan tren penurunan yang signifikan.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau, drg. Wan Fajriatul, melalui penanggung jawab malaria Musfardy Rustam, menyatakan bahwa serangkaian upaya pengendalian dan pengobatan telah berhasil menekan angka kasus malaria di wilayah tersebut.
Menurut Musfardy, tim gabungan dari Dinkes Riau dan Kabupaten Inhil bekerja sama untuk melakukan pemantauan dan pendampingan langsung ke masyarakat, khususnya di Desa Kuala Selat.
“Meskipun kasus menurun, kami tetap siaga,” ungkap Musfardy, Minggu (28/10/2024).
Data terbaru menunjukkan bahwa kasus malaria di wilayah ini mencapai 152 kasus, menurun cukup drastis dari jumlah kasus pada saat puncak Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria.
Pengendalian dilakukan melalui pengobatan intensif untuk penderita dan penyemprotan insektisida di rumah-rumah warga guna memutus rantai penularan.
"Insektisida yang digunakan bersifat tahan lama dan efektif dalam membunuh nyamuk penyebab malaria," terang Musfardy.
Meskipun tren kasus sudah melandai, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Langkah-langkah seperti pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan penggunaan kelambu saat tidur menjadi tindakan pencegahan yang dianjurkan untuk menghindari penularan kembali.
Dinkes Riau mengapresiasi kerja sama dari berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat, yang telah berkontribusi dalam menekan angka kasus malaria.
#Kesehatan