Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, kembali melakukan pendataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di kawasan kuliner malam, Jalan Cut Nyak Dien. Total, ada 325 pedagang yang meramaikan kawasan tersebut. 

Pemko bakal mengelola ratusan pedagang di kawasan kuliner malam tersebut. Karena sebelumnya kawasan ini dikelola oleh LPM, dan tidak memberi kontribusi kepada pemerintah kota dalam hal retribusi daerah. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengatakan, kawasan tersebut bakal ditata ulang Pemko Pekanbaru. Penataan dilakukan terhadap pedagang hingga lokasi parkir kawasan ini. 

"Sebelumnya, jumlah pedagang yang terdata sebanyak 310. Namun, dalam pendaftaran terakhir kemarin, jumlahnya meningkat menjadi 325. Kami akan melakukan pengecekan ulang untuk memastikan siapa 15 pedagang tambahan ini. Mungkin ada yang mendaftarkan ulang dengan nama berbeda atau ada pedagang baru yang masuk," kata Zulhelmi Arifin, Senin (7/10). 

Verifikasi data ini akan melibatkan proses silang data untuk memastikan keabsahan setiap pedagang yang mendaftar. Malam ini, Disperindag akan memeriksa kembali pedagang yang tidak terdaftar dan memastikan yang sudah terdaftar memasang stiker identifikasi.

Disperindag bekerja sama dengan tim dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan instansi terkait lainnya akan melakukan pemantauan di tujuh pos pantau.

Pria yang akrab disapa Ami ini menyebut, pedagang yang belum mendaftar tidak akan diakomodasi sesuai dengan surat edaran yang telah dikeluarkan Pemko Pekanbaru.

"Penataan ini tidak hanya mencakup pendataan pedagang, tetapi juga penataan parkir dan pengelolaan sampah. Kami akan melakukan sosialisasi terkait aturan penataan pedagang. Penataan parkir, pedagang, dan sampah sudah kami atur dalam rapat lengkap tadi," terang Ami.

Dengan langkah-langkah ini diharapkan penataan pedagang kuliner malam Jalan Cut Nya Dien akan lebih teratur dan adil. Pemko Pekanbaru berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kuliner malam yang tertib dan nyaman bagi semua pihak.

Pemko Pekanbaru mengambil alih pengelolaan kawasan itu, karena selama ini potensi pendapatan daerah di lokasi ini tidak tergali dengan baik. Padahal, ratusan pedagang berjualan di kawasan tersebut bisa mendatangkan retribusi daerah hampir Rp2 miliar. Ada retribusi jasa layanan usaha yang bakal dipungut di sana.