Riauaktual.com - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Mahfuz Sidik menilai meski masih didominasi pasangan Ganjar-Mahfud dan mesin politik PDIP, namun kehadiran Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto, mulai membawa perubahan peta politik.
"Gibran yang dianggap mewakili basis massa Pak Jokowi di Pipres 2019, akan berhadap-hadapan dengan basis mesin PDIP dan ketokohan Ganjar," ujar Mahfuz saat memberikan pengantar Gelora Talks bertajuk 'Adu Kuat di Jawa Tengah : Ganjar Vs Gibran, Rabu (22/11/2023) sore.
Sementara untuk kekuatan politik di wilayah lain di Pulau Jawa, Mahfuz berpendapat memiliki peta kontestasi berbeda, namun hasil akhirnya tetap menentukan suara kemenangan di Pilpres 2024. "Hasil beberapa lembaga survei, ada tren peningkatan elektablitas pasangan Prabowo-Gibran. Sebaliknya pasangan Ganjar-Mahfud dalam beberapa hari terakhir mengalami tren penurunan," ungkapnya.
Sebagai orang lapangan, lanjut Mahfuz, ia paham banyaknya variabel yang mempengaruhi fluktuasi elektabilitas seorang kandidat seperti instrumen teritorial dan kekuatan mesin politik partai.
"Jadi untuk memenangkan Pilpres ini, bukan hanya aspek komunikasi atau permainan opini saja, tapi banyak variabel yang mempengaruhi fluktuasi elektabilitas pasangan calon. Ini semua yang akan menentukan hasil akhir," katanya.
Gibran Efek
Sementara itu, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, LSI Denny JA telah melakukan survei nasional mengenai potret perkembangan pasangan calon pada 6-13 November lalu.
"Yang menarik dan mengejutkan adalah adanya perubahan-perubahan elektabilitas di ketiga capres. Prabowo-Gibran trennya angkanya naik dari survei sebelumnya dari 36 persen naik menjadi 40 persen," kata Adjie Alfaraby.
Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD secara mengejutkan mengalami penurunan sekitar 6 persen dari 35 ke 28,6 persen. Lalu, duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengalami kenaikan dari 15 ke 20 persen
Namun efek Gibran ini dibantah oleh peneliti SMRC Saidiman Ahmad. Saidiman mengakui, memang ada pergeseran pemilih Ganjar ke Prabowo di Jawa Tengah, namun itu tidak besar dan tidak signifikan. "Artinya, pencalonan Gibran belum membawa perubahan yang besar di Jawa Tengah. Suara Ganjar tetap tinggi, dibandingkan Prabowo, karena didukung PDIP yang merupakan basisnya di Jawa Tengah," kata Saidiman
#Politik
#PILPRES