Diskes Belum Temukan Apotik Jual Beli 5 Obat Sirup yang Dilarang

Diskes Belum Temukan Apotik Jual Beli 5 Obat Sirup yang Dilarang
Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih

Riauaktual.com - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, bersama BBPOM dan personel Polda Riau melakukan uji petik ke sejumlah sarana kesehatan. Tim mengecek terkait penjualan 5 jenis obat sirup yang dilarang dijual.

5 jenis obat sirup tersebut diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas. Hasil temuan dilapangan, tim tidak menemukan sarana kesehatan atau apotik yang menjual obat tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan itu tidak ditemukan lima jenis obat sirup tersebut diperjualbelikan. Di luar yang lima itu boleh (dijual di apotek dan toko obat) sampai ada pengumuman lebih lanjut," kata Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Jumat (28/10/2022).

Kelima jenis obat sirup tersebut di antaranya:

1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @60 ml.

4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @60 ml.

5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @15 ml.

"Sebagian apotek masih belum berani menjual obat jenis yang lain, padahal kan sudah diperbolehkan. Apotek bisa menjalankan apa yang sudah kami surati atau BPOM," terangnya.

Meski dilarang, dikatakan Zaini, namun ke-5 jenis obat sirup dimaksud belum ada satupun yang ditetapkan sebagai penyebab gagal ginjal akut misterius terhadap anak usia 0-5 tahun.

"Karena sekarang kan masih terus dipelajari, diteliti. Jadi perlu diketahui juga bahwa yang 5 itu belum bisa juga dipastikan, tidak ada kausalitasnya, masih diduga. Jadi gangguan ginjal yang atipikal itu belum diketahui penyebabnya, baru dicurigai, blum pasti sampai benar-benar ada hasil penelitiannya," pungkasnya. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index