Riauaktual.com - Ratusan pramudi bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) memilih untuk tidak melayani masyarakat Kota Pekanbaru karena gaji mereka yang belum dibayarkan oleh manajemen.
Akibat mogok kerjanya para pramudi, mobilitas masyarakat yang kesehariannya mengandalkan moda transportasi ini menjadi terganggu.
Parahnya, ternyata para pramudi bus TMP ini sudah tidak mendapatkan gaji mereka selama dua bulan ini.
Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi, ketika dihubungi mengaku kecewa dengan PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM) yang belum membayarkan gaji para Pramudi.
"Ini kalau bisa diminimalisir, jangan sampai terjadi lagi dan untuk saat ini harus segera diberikan solusi yang cepat," ucapnya, Selasa (21/12/2021).
Padahal lanjut Sabarudi, untuk operasional TMP selama tahun 2021 ini sudah dianggarkan oleh DPRD Kota Pekanbaru. Bahkan untuk subsidi penumpang juga sudah dimasukkan kedalam anggaran.
"Lalu kalau gaji mereka (pramudi) ini mogok, persoalannya apa? kok bisa gaji mereka tidak dibayarkan," tutur Politisi PKS ini.
PT TPM selaku pengelola TMP merupakan anak perusahaan dari PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Pekanbaru.
Untuk itu Sabarudi meminta agar PT TPM dan PT SPP untuk mengungkapkan ke publik apa yang menjadi permasalahan saat ini sehingga masyarakat tidak memandang jelek pengelolaan TMP.
"Untuk pemanggilan (PT TPM dan SPP) nanti akan di diskusikan dulu di Komisi II," pungkasnya.
