Akibat Ngoceh Pemilu Curang, Trump Dikeroyok Anggota Partai Republik

Akibat Ngoceh Pemilu Curang, Trump Dikeroyok Anggota Partai Republik
Trump. (int)

Riauaktual.com - Tak lama setelah petahana Donald Trump koar-koar menuding Pilpres 2020 penuh dengan kecurangan, anggota Partai Republik langsung turun gunung. Lewat cuitan Twitter, mereka menyesali pernyataan Trump yang kelewatan. Menuduh tanpa bukti.

Anggota Parlemen AS dari Partai Republik yang juga mantan veteran Air Force, Adam Kinzinger, misalnya. Ia langsung mendesak publik untuk bersabar menanti seluruh surat suara selesai dihitung. Serta memohon Trump untuk berhenti menyerang Pilpres.

"Kami ingin seluruh suara tuntas dihitung. Suara yang legal, tentunya. Tapi jika Anda memiliki kekhawatiran yang sah tentang penipuan, tunjukkan BUKTI dan bawa ke pengadilan. BERHENTILAH menyebarkan informasi yang salah yang.... Ini semakin gila," cuit Kinzinger via akun Twitter pribadinya, Jumat (6/11).

Veteran Republik Will Hurd juga setali tiga uang. Ia bahkan mengutuk retorika presiden, dengan menyebutnya "berbahaya." "Seorang presiden berkuasa, merusak proses politik dan mempertanyakan legalitas suara orang Amerika yang tak terhitung jumlahnya, tanpa bukti. Itu tidak hanya keliru dan berbahaya, tetapi juga merusak pondasi dasar bangsa. Setiap orang Amerika harus menghitung suaranya," tulisnya di Twitter, Jumat (6/11).

Anggota Partai Republik lain dari Michigan, Paul Mitchell menekankan perlunya menjaga kepercayaan dalam proses pemilu. Via akun Twitternya, Mitchell menulis, jika seorang kandidat memiliki bukti kesalahan, itu harus disampaikan dan diselesaikan.

"Apa pun yang merugikan integritas pemilihan kita dan berbahaya bagi demokrasi kita, harus disampaikan," kata Mitchell.

"Saya telah mengalami kekalahan dan kemenangan dalam pemilihan umum. Saya sangat paham, kekalahan itu menyakitkan. Tapi, bangsa kita menuntut agar para pemimpin politiknya bisa menerima kemenangan ataupun kekalahan, dengan anggun dan dewasa. Biarkan para pemilih yang memutuskan," lanjutnya.

Senator Mitt Romney dari Utah yang sering bentrok dengan presiden, juga menimpali. Meski tak secara eksplisit mengkritik presiden, Romney menekankan agar orang Amerika percaya pada demokrasi dan konstitusi.

"Menghitung setiap suara adalah inti dari demokrasi. Proses itu seringkali lama. Bagi mereka yang mencalonkan diri, kerap membikin frustrasi. Kalau ada dugaan penyimpangan, pastinya akan diselidiki dan akhirnya diselesaikan di pengadilan," paparnya.

Gubernur Maryland dari Partai Republik, Larry Hogan, bahkan lebih blak-blakan. "Tak ada pembelaan atas komentar Presiden malam ini, yang merusak proses demokrasi kita. Saat ini, Amerika sedang menghitung suara. Kita harus menghormati hasil, seperti yang selalu kita lakukan sebelumnya. Tidak ada pemilihan atau orang yang lebih penting dari demokrasi kita," paparnya.

Sementara mantan Senator Jeff Flake, seorang Republikan Arizona yang memilih Biden, mengatakan setiap Republikan harusnya bereaksi atas pernyataan Trump.

"Tidak ada Republikan yang setuju dengan pernyataan Presiden saat ini. Itu tidak bisa diterima. Titik," tegasnya. 

Sekadar latar, dalam pidato berdurasi 17 menit di Gedung Putih pada Kamis (5/11), Trump menuding Pilpres AS 2020 telah berlangsung dengan penuh kecurangan.

"Kalau suara sah dihitung, saya menang mudah. Tapi jika suara ilegal yang dihitung, itu sama saja dengan mencuri kemenangan dari kami," kata Trump.

"Kalau Anda menghitung surat suara yang datang terlambat, kami akan mengeceknya dengan seksama. Banyak surat suara yang datang belakangan. Kami menang dengan angka-angka yang bersejarah. Semua lembaga survey salah," pungkas Trump. 

Sementara rivalnya yang di ambang kemenangan, Joe Biden, bersikap tenang menghadapi proses penghitungan suara. Meski optimis menang, Biden tak mau gegabah mendeklarasikan kemenangan. Ia meminta pendukungnya, untuk bersabar menunggu hasil Pilpres 2020.

"Kami optimis terhadap Pilpres ini. Saya dan Senator Kamala Harris akan segera mengumumkan kemenangan. Karena itu, kami meminta para pendukung agar tetap kalem. Proses penghitungan suara masih berlangsung. Hasilnya, akan segera kita ketahui. Terima kasih atas kesabaran Anda semua," papar Biden di Wilmington, Delaware usai menghadiri pertemuan yang membahas tentang Covid-19, Kamis (5/11), seperti dikutip CNN.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index