Riauaktual.com - Gelaran konser virtual ‘Berbagi Kasih Bersama Bimbo’ disorot publik. Terlebih, konser itu digelar di saat bulan Ramadan.

Konser itu diinisiasi MPR RI bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Acara tersebut disiarkan langsung TVRI dan sejumlah televisi nasional lainnya.

Sederet artis dan selebritis pun ikut berpartisipasi. Selain Bimbo, juga ada Judika, Via Vallen, Rossa, Lyodra dan sederet selebriti lainnya sebagai pengisi acara.

Menanggapi hal itu, aktivis kemanusiaan Natalius Pigai mengaku heran.

“Berbagai kasih kok konser?” cuit Natalius Pigai melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (17/5/2002) kemarin sebagaimana dikutip dari pojoksatu.id.

Mantan Komisioner Komnas HAM ini lantas menyindir Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate.

Johnny sendiri ikut mempromosikan konser virtual tersebut.

Natalius menilai, semestinya konser tak perlu digelar di tengah wabah corona seperti saat ini.

Semestinya, Menkominfo membuat kebijakan lain yang lebih tepat dan bermanfaat kepada masyarakat.

Yakni dengan memberikan kompensasi pulsa atau kuota agar mendukung kebijakan pemerintah di rumah saja.

“Menteri Infokom itu harusnya berbagi kasih dengan pulsa Rp 100 ribu/pengguna ponsel,” katanya.

Caranya, dengan mengkonversi dana corporate social responsibility (CSR) menjadi pulsa gratis.

“Kompensasinya kurangi pajak vendor. Itu baru namanya menteri berkualitas dan berkelas,” ujar dia.

Untuk diketahui, konser virtual ‘Berbagi Kasih Bersama Bimbo’ ditutup dengan lelang sepeda motor listrik karya anak bangsa.

Sepeda motor yang dibubuhi tandatangan Presiden Jokowi itu akhirnya laku seharga Rp2,5 miliar plus Rp50 juta.

Pemenang lelang itu adalah M Nuh, seorang pengusaha asal Jambi.

Sebelumnya, proses lelang juga dilakukan para sederet karya anak bangsa. Mulai dari lukisan sampai jaket yang masing-masing dihargai
Rp500 juta.

Seluruh hasil donasi dari konser virtual ‘Berbagi Kasih Bersama Bimbo’ disumbangkan untuk masyarakat terdampak wabah corona atau Covid-19.