150 Anggota Kerajaan Positif Corona Raja Salman Pilih Ngungsi Ke Jeddah

150 Anggota Kerajaan Positif Corona Raja Salman Pilih Ngungsi Ke Jeddah
foto : internet

Riauaktual.com - Virus corona penyebab Covid-19 memang tidak pandang bulu. Dari orang biasa hingga pemimpin negara tidak luput dari ancamannya. 

New York Post memberitakan, 150 anggota keluarga kerajaan Arab Saudi positif corona. 

Alhasil, Raja Salman bin Abdulaziz pun terpaksa mengungsikan diri ke tempat yang aman. Di antara yang terkonfirmasi positif adalah gubernur ibu kota Riyadh sekaligus Pangeran Saudi, Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud. 

Pangeran Faisal sekarang dalam perawatan intensif. Infeksi dan perawatan gubernur Riyadh dikonfirmasi dua dokter yang memiliki ikatan dengan rumah sakit elit serta dua lainnya yang dekat dengan keluarga kerajaan. 

Dokter yang merawat anggota kerajaan sedang mempersiapkan 500 tempat tidur baru untuk masuknya pasien. 

Keluarga Kerajaan Saudi diperkirakan memiliki sekitar 15.000 anggota. 

Menurut dokter dan orang-orang dekat keluarga, keluarga kerajaan termasuk ribuan pangeran sering melakukan perjalanan rutin ke Eropa. 

Beberapa diyakini telah membawa virus sekembalinya dari perjalanan. Seberapa jauh virus menyebar di kerajaan, tidak bisa dipastikan. 

Agar tidak tertular, Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dikabarkan mengasingkan diri. 

Raja Salman (84) mengasingkan diri di sebuah istana dekat kota Jeddah di Laut Merah. 

Kasus pertama yang diakui Kerajaan Saudi adalah saat seorang warganya pulang ke rumah usai mengunjungi Iran. 

Setelah beberapa kasus serupa terdeteksi, pemerintah Saudi merespons dengan mengunci area di provinsi timur kerajaan. 

Sebelum kasus pertama dilaporkan, pemerintah telah membatasi perjalanan ke Arab Saudi serta menutup tempat suci di Mekah dan Madinah. 

Kini, semua kota besar di Arab Saudi juga telah dikunci, atau lockdown. 

Pihak berwenang sekarang telah menghentikan semua perjalanan udara dan darat, baik antar provinsi maupun ke luar. Mereka juga berencana akan membatalkan haji yang dijadwalkan dilaksanakan musim panas ini. 

Sementara, tiga dokter yang memiliki hubungan dengan rumah sakit di kerajaan itu mengatakan wabah terbesar terjadi di kalangan non-Saudi. 

Buruh migran dari Asia Tenggara, atau negara-negara Arab miskin membentuk sekitar sepertiga dari populasi kerajaan, ada sekitar 33 juta. 

Sebagian besar hidup bersama di kamp-kamp besar, tidur berdesakan, pergi kerja dengan bus. Kondisi-kondisi itu ideal untuk penularan virus. 

Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah memperingatkan bahwa epidemi baru saja dimulai. Jumlah infeksi selama beberapa pekan ke depan akan berkisar dari 10 ribu hingga 200 ribu kasus.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index