Ngeri, Pemakaman Massal Dilakukan, Kasus Corona di New York Lampaui Spanyol-Italia

Ngeri, Pemakaman Massal Dilakukan, Kasus Corona di New York Lampaui Spanyol-Italia
Foto drone memperlihatkan para pekerja menguburkan jenazah di kuburan massal di Pulau Hart, New York, Jumat (10/04), seiring melonjaknya angka kematia

Riauaktual.com - Kabar buruk. Negara bagian New York, Amerika Serikat, mencatat kasus tertinggi virus Corona di dunia. Itu merujuk data terakhir pada Jumat, waktu setempat (10/04/2020).

New York mencatat kasus COVID-19 naik sekitar 10.000 dari Kamis menjadi 159.937 kasus. Data itu sudah melampaui Spanyol (153.000 kasus). Juga, Italia (143.000 kasus). Sementara China, tempat virus ini pertama merebak akhir tahun lalu, mencatat 82.000 kasus.

Sekadar informasi, Amerika Serikat secara keseluruhan mencatat 462.000 kasus. Sementara jumlah kematian hampir 16.500 korban. Sejauh ini, kasus secara global mencatat angka 1,6 juta orang terserang corona dengan 95.000 kematian.

Dengan kasus tertinggi di negara bagian New York, jumlah kematian di negara bagian ini tercatat lebih dari 7.000. Memang bawah Spanyol (15.500) dan Italia (18.000). Namun, itu jauh di atas China yang sebesar 3.300.

Sementara itu, di Kota New York, pemerintah setempat mulai melakukan pemakaman jenazah di kuburan massal seiring dengan melonjaknya angka kematian. Selama beberapa hari terakhir, jumlah orang yang meninggal terus mencatat rekor. Pada Kamis (09/04/2020) saja, New York melaporkan sebanyak hampir 800 orang meninggal dalam 24 jam.

Hingga Jumat (10/04/2020), terdapat 7.067 orang meninggal dunia di negara bagian tersebut akibat COVID-19. Angka ini hampir mencapai setengah dari total kematian akibat virus Corona di Amerika Serikat.

Untuk menguburkan sebagian jenazah, pemerintah setempat membuat kuburan massal dengan memakai jasa pekerja kontrak. Mereka dikerahkan ke Pulau Hart, di sebelah timur Distrik Bronx, Kota New York, yang hanya dapat dicapai menggunakan kapal.

Sejak abad ke-19, pulau tersebut dipakai pemerintah kota untuk menguburkan jenazah yang tidak memiliki keluarga atau jenazah yang keluarganya tidak mampu mengadakan pemakaman.

Menurut Jason Kersten, selaku juru bicara Departemen Pemasyarakatan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemakaman, biasanya terdapat 24 jenazah yang dikuburkan di Pulau Hart dalam sehari, lima hari sepekan.

Sebelum dimakamkan, para jenazah dibungkus di dalam kantung dan ditempatkan di dalam peti. Nama mendiang dituliskan dalam huruf besar di setiap peti, sehingga memudahkan jika di kemudian hari hendak diangkut.

Peti-peti itu lantas dikuburkan ke dalam makam berbentuk parit memanjang yang digali oleh alat-alat berat.”Mereka menambahkan dua parit baru jika kami memerlukannya,” kata Kersten kepada kantor berita Reuters.

Namun, ketika wabah virus corona semakin banyak memakan korban, pihak berwenang menggunakan jasa pekerja kontrak. Itu lantaran korban corona semakin meningkat. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index