Pasien DBD di RS Syafira Dijenguk Walikota Pekanbaru

Pasien DBD di RS Syafira Dijenguk Walikota Pekanbaru
Walikota Pekanbaru FIrdaus MT saat menjenguk korban DBD di RS Syafira. FOTO: rrm

PEKANBARU, RiauAktual.com - Musim hujan yang melanda Privinsi Riau termasuk Kota Pekanbaru, tak hanya berdampak kepada musibah banjir saja, melainkan jatuhnya korban Demam Berdarah Dangue (DBD) akibat gigitan nyamuk yang berkembang di genangan air. Pantauan di Rumah Sakit Syafira, sejak November hingga Desember ini, sudah 60 korban DBD yang dirawat.

Salah seorang pasien DBD yang dirawat, Armanila (28), warga Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, mendapat kunjungan dari Walikota Pekanbaru H Firdaus MT didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sondia Warman SH, Kamis (12/12/2013)

"Sudah sebulan dia sakit kepala, Selasa kemarin saya cek ke Syafira, terus dilakukan rawat jalan, pagi Rabu keluar bintik merah dari badannya, BAB berdarah, wajahnya merah semua. Siang Rabu akhirnya dirawat inap disini, ternyata positif DBD," terang suami korban DBD Fikri, menceritakan kepada Walikota dan rombongan.

Menurut Fikri, dirinya tidak menduga istrinya menjadi korban DBD, sebab di kawasan rumahnya kering dan selama ini tidak ada nyamuk yang terlihat. "Bersih dan tak ada nyamuk, tapi ternyata istri saya terserang DBD juga," sebutnya.

Dari keterangan Kepala Bagian Pelayanan Medis Rumah Sakit Syafira Tina Candra, bahwa pasien DBD di rumah sakit tersebut meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Hingga Desember ini, terdata 60 pasien yang menjadi korban DBD.

"Kebanyakan pasien DBD dari kalangan anak-anak. Semuanya positif DBD sesuai dengan hasil pemeriksaan labor," tutur Tina.

Dinyatakan pasien positif DBD ketika trombosit dibawah batasan normal yakni 150-450. "Jika dibawah 100 maka itu sudah mengkhawatirkan, apalagi kalau sudah diikuti dengan syok," paparnya.

Korban DBD yang dirawat di RS Syafira kebanyakan berasal dari daerah pinggiran Kota Pekanbaru-Kabupaten Kampar, tepatnya di Kecamatan Tampan.

Kepala Bagian Umum RS Syafira Nova, dalam kesempatan itu juga menghimbau agar masyarakat waspada penyakit DBD yang mengakibatkan kematian tersebut. Jika sudah ada tanda-tanda DBD maka secepatnya dibawa ke rumah sakit.

"Antisipasi, kalau tiga hari panasnya naik turun, tangan dan kaki dingin, bawa cepat ke rumah sakit. Kalau terlambat mendapatkan tindakan maka bisa menyebabkan kematian," papar Nova. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index