Riauaktual.com - Hari Raya Imlek merupakan salah satu perayaan terbesar bagi umat Budha Tridharma yang dirayakan pada setiap tahun baru Imlek atau Sin Cia yang jatuh pada setiap tanggal satu bulan satu Cia Gwee Cue It atau bulan pertama penanggalan 1 Imlek.

Puja Bhakti pada perayaan hari Imlek dilaksanakan untuk memperingati Perayaan ulang tahun Hun Tun Co Ki Guan Ci Tian Ong Ik Ki Hua Sam Ching yang mencipatakan alam semesta. Satu energi Suci berubah menjadi Sam Ching, tiada bernama, tiada bercorak wujud, dilambangkan dengan lingkaran. Keadaan tanpa bau, tanpa suara, sungguh kosong dan mukjijat. Semua masih berbentuk kosong.

Ratusan lampion yang terpasang saat perayaan Tahun Baru Imlek 2020 di Vihara Tridharma Dewi Sakti Jalan Karya Indah, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/1/2020). (wahyudi).

Menurut Tokoh Taoisme, Guan Ci Tian Cun tidak berasal mula dan tidak mempempunyai atasan, dari beliaulah diturunkan semua makhluk yang ada di alam semesta ini. Oleh sebab itu beliau dinamakan Yuan Shi yang berarti "Yang Paling Mulia". Beliau adalah asal kebenaran, beliau pula yang pada tiap pada tiap masa perubahan dunia yang ditandai kerahasiaan dan yang memberi ajaran tentang masalah Kedewaan.

Perayaan Imlek disamping untuk merayakan Ulang Tahun HunTun Co Ki Guan Ci Tian Cun, Bagi Umat Budha Tridharama juga untuk memperingati Maha Dewi Ratu Nawasura Sakti/Kiu Thian Hian De.

Perayaan Tahun Baru Lunar/Imlek merupakan pesta perayaan yang penting bagi masyarakat cina. Dalam sejarah dikenal dengan nama lain seperti, Waktu Permulaan (Yuan Chen), Hari Pertama (Yuan Ri), Hari Pertama Bulan Pertama (Yuan Shuo), Awal Bulan (Yuan Zheng) dan Pagi Pertama Awal Tahun (Yuan Dan). Sekarang hal ini dikenal dengan nama Perayaan Musim Semi (Chun Jie).

Bagi Umat Tridharma waktu sangat baik ini digunakan untuk berkumpul dan makan bersama dengan nama Tuan Yan Pan dan melaksanakan sembahyang bersama kepada Ti Kong Co. Dahulu kala rakyat hidup sangat sederhana dan hari Tahun Baru merupakan hari-hari dimana mereka bisa berkumpul dan berpesta untuk kebahagiaan.

Sejak Zaman dinasti Song (Masehi 960-1280 sebutan antara Thian/Ti Kong Co dan Shang Ti masih kabur, dan sebutan Thian/Ti Kong Co lebih akrab disebut Thian Kong. Pemujaan Thian Kong menjadi meluas sampai ke golongan masyarakat paling bawah seperti petani, nelayan dan lain lain. Istilah ini sangat popular di provinsi Fujian ( Hokkian ) dan Taiwan, Mempunyai arti bahwa tanggal 9 bulan pertama Imlek adalah ulang tahun Thian Kong atau Ti Kong Co.

Upacara ini termasuk salah satu rangkaian upacara penyambutan musim semi yang berlangsung selama 15 hari. Pada tanggal 9 bulan pertama Imlek itu, upacara sembahyang dilakukan mulai dari kalangan atas sampai orang-orang miskin. Penduduk yang miskin cukup menempatkan sebuah pendupaan kecil, yang digantungkan didepan pintu rumahnya dan menyalakan lidi-dupa dari pagi sampai tengah malam terus menerus. Bagi orang yang kaya, acara sembahyang ini merupakan hal yang paling megah dan khusuk.  Mulai tanggal 1 Imlek sampai tanggal 15 Imlek, merupakan perayaan Puja Bhakti (Sembahyang terbesar) umat Buddha Tridharma.

Warga Tionghoa memasukkan angpau kedalam patung Naga saat perayaan Tahun Baru Imlek 2020 di Vihara Tridharma Dewi Sakti Jalan Karya Indah, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/1/2020). (wahyudi).

Banyak orang beranggapan bahwa Imlek merupakan perayaan Tradisi orang Tionghoa, namun demikian perlu dijelaskan bahwa sesungguhnya PERAYAAN IMLEK ADALAH PERAYAAN TRADISI ORANG TIONGHOA DALAM MERAYAKAN UPACARA PERAYAAN SEMBAHYANG TERBESAR KEAGAMAAN UMAT TRIDHARMA. Kiong hi huat cai , Sin ni cin po, sin te kiang kang , Ban se ju ii.

Jadi perayaan Imlek juga merupakan perayaan mulainya penciptaan makhluk hidup di dunia mulai hari imlek pertama sampai hari Imlek ke tujuh dimana diciptakannya manusia dan Imlek merupakan perayaan sembahyang (imlek) terbesar agama Buddha Tridharma. (Rilis)