Riauaktual.com - Berbagai informasi terus bergulir dan berkembang hingga mengkristal pasca penangkapan Komisioner KPU Wahyu Setiawan oleh tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sedikitnya tiga orang politisi PDI Perjuangan berinisial HM, D dan S turut digaruk oleh lembaga antirasuah. Ketiga orang itu dikabarkan adalah pihak yang diduga terkait kasus suap yang membuat komisioner KPU Wahyu Setiawan harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berdasarkan kabar yang beredar, inisial HM merujuk nama Harun Masiku seorang caleg Dapil Sumatera Selatan I. Kemudian, untuk inisial D merujuk pada Donny Tri Istiqomah seorang Caleg Dapil Jawa Timur IV .

Sedangkan inisial S merujuk nama Saeful Bachri yang merupakan seorang staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Sebelumnya kabar lain yang seolah mengonfirmasi atas penangkapan WS terkait dengan “kursi panas” yang ditinggalkan almarhum Nazaruddin Kiemas.

Kursi panas tersebut kosong lantaran Nazaruddin meninggal dunia pada Maret 2019, sebelum Pemilu 2019 digelar.

PDIP sempat meminta agar KPU membatalkan kemenangan Riezky Aprilia dari Dapil Sumatera Selatan I yang memperoleh suara terbanyak kedua setelah alm. Nazaruddin Kiemas.

Kemudian, PDIP mengusulkan nama caleg nomor 6, Harun Masiku, untuk menempati kursi alm. Nazaruddin Kiemas.

Tetapi KPU menolak permintaan itu dan tetap mensahkan Riezky yang merupakan anak mantan Wali Kota Lubung Linggau, Rustam Effendi, sebagai caleg terpilih untuk periode 2019-2024.

Sumber: rmol.co