5 Minuman Beralkohol Legendaris Asli Indonesia

5 Minuman Beralkohol Legendaris Asli Indonesia
ilustrasi minuman beralkohol

Sebagai negara yang dianugerahi kekayaan alam dan kenakeragaman budaya, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki beragam jenis kuliner tradisional dengan keunikannya masing-masing, termasuk olahan minuman keras. Minuman ini umumnya disajikan pada acara-acara keadatan, atau sekadar untuk dikonsumsi sehari-hari.

Meski diolah dengan teknik tradisional, beberapa jenis minuman ternyata dapat menimbulkan efek memabukkan hingga mengakibatkan kematian. Dilansir Okezone dari berbagai sumber, berikut 5 varian minuman keras legendaris asal Indonesia yang wajib Anda ketahui.

Ciu

Masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di wilayah Jawa Tengah tentu sudah tidak asing lagi dengan minuman ini. Ciu atau ciu rantai merupakan sejenis minuman beralkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi ketela pohon cair yang terbuang dalam proses pembuatan tapai. Menurut sejarah, ciu sudah ada sejak zaman kolonial Belanda di mana pada sekitar abad ke-18, minuman tersebut dikenal sebagai miran dengan label Batavia Arrack van Oosten.

Kala itu, orang-orang Belanda memproduksi miras dengan memanfaatkan bahan baku yang mereka temukan di seluruh penjuru Nusantara seperti beras yang difermentasi, tetes tebu dan kelapa.Seiring berjalannya waktu, ciu kini menjadi salah satu minuman keras paling populer di kawasan Banyumas, Sumpiuh, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kroya, dan sekitarnya.

 

 

Tuak

Tuak adalah sejenis minuman beralkohol khas Indonesia yang terbuat dari hasil fermentasi cairan dari pohon nira, beras, atau bahan makanan yang mengandung gula. Kadar alkohol tuak di pasaran berbeda-beda tergantung daerah pembuatnya. Beberapa tempat di Madura dulu sempat dikenal sebagai penghasil tuak. Namun mengingat warga Madura tidak memiliki kebiasaan minum yang kuat, peminat minuman tersebut pun cenderung rendah.

Berbeda dengan masyarakat Batak yang menganggap bahwa tuak berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung efek untuk menghangatkan tubuh. Minuman ini juga terbagi menjadi dua varian yakni, tuak beras (minuman khas masyarakat Iban, Kalimantan) dan tuak nira.

Arak Bali

Apa yang terlintas dibenak Anda ketika mendengar kata arak? Sebagian orang mungkin akan langsung teringat dengan minuman tradisional khas Jepang. Tapi jangan salah, Indonesia ternyata memiliki olahan arak yang cukup populer di kalangan pencinta minuman beralkohol yakni, arak bali. 

Minuman ini umumnya terbuat dari proses penyulingan tebu, yang kemudian dikombinsikan dengan ragi lokal dan beras merah untuk memberikan rasa dan aroma yang unik. Arak bali juga sering digunakan untuk sebagai komponen dalam minuman jenis likeur dan punsch, serta sebagai salah satu bahan dasar untuk mengolah makanan. Kadar alkoholnya bisa mencapai 37%-50%.

Sopi

Sopi adalah minuman keras asal Maluku yang terbuat dari fermentasi pohon aren. Untuk menghasilkan rasa yang khas, produsen minuman tersebut biasanya akan menambahkan bubuk akar husor, dan proses penyulingannya pun menggunakan bambu khusus. Sopi memiliki kadar alkohol di atas 50%. Banyak yang mengatakan rasa minuman ini seperti vodka.

 

 

Lapen

Selain ciu, minuman keras khas Jawa Tengah lainnya yang cukup populer adalah Lapen. Minuman ini berasal dari Yogyakarta, namun memiliki reputasi yang sangat buruk. Tak sedikit orang yang meninggal dunia karena menegak lapen yang sudah dioplos dengan bahan tambahan lainnya. 

Nama lapen sendiri merupakan singkatan kata "langsung pening". Bagaimana tidak, lapen dibuat menggunakan alkohol dengan kadar 98,5% lalu dicampur 15 liter air mineral. Rasa manisnya sendiri berasal dari campuran gula dan bahan pemanis lainnya. Minuman ini harus didiamkan selama kurang lebih 12 jam sebelum siap untuk dikonsumsi. Banyak yang mengatakan bahwa lapen sering dicampurkan beberapa bahan berbahaya seperti methanol, karbol, formal, dan bahan kimia lainnya. (Wan)

 

Sumber: okezone.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index