Kapolri Sudah Kantongi Pelaku Penyebar Video Pidatonya, Siapa?

Kapolri Sudah Kantongi Pelaku Penyebar Video Pidatonya, Siapa?
Kapolri Jendral Tito Karnavian. Foto via RMol

Riauaktual.com -  Masih ingat penggalan video pidato Kapolri Jendral Tito Karnavian yang sempat viral pekan lalu berkenaan dengan ormas Islam?

Terbaru, Tito menyebut pihaknya sudah mengantongi siapa pihak yang telah memotong dan mengedit video tersebut.

Sebab, dari video asli yang berdurasi lebih kurang 26 menit, dipotong dan diedit dengan hanya menjadi sekitar dua menit saja.

Sayangnya, saat ditanya pihak dimaksud, Tito enggan mengungkapkannya.

Selain itu, pihakya juga sudah mengetahui persis motif pelaku memotong, mengedit dan menyebarkan video tersebut.

Hal itu disampaikan Kapolri saat menyambangi Kantor DPP Syarikat Islam (SI), di Grogol, Jakarta Barat, Selasa (6/2/2018).

“Motifnya juga tidak jauh-jauh, arahnya ke politik-politik juga,” kata Tito.

Namun demikian, Tito menegaskan tak mau lagi memperpanjang masalah tersebut.

Pihaknya juga memutuskan untuk tidak mengunggah atau mempublikasikan video utuh berisi pidatonya yang belakangan menjadi viral.

Tito berkilah, kasus yang menimpanya tersebut ibarat seperti bermain catur.

Jika membuat langkah baru, maka akan diikuti dengan langka-langkah selanjutnya.

Dengan demikian, permasalahan akan terus memanjang dan tak akan menemui titik akhir.

“Saya pikir tidak perlu lagi, nanti akan jadi gorengan baru,” katanya.

Tito menambahkan, dirinya sudah memberikan banyak penjelasan kepada sejumlah pihak terkait penggalan video tersebut.

Karena itu, ketimbang membuat kasusnya makin runyam, ia memilih untuk meredakan suasana.

Sebab ia menilai, lebih baik merangkul semua pihak agar mendinginkan suasana.

“Kehadiran saya di sini niatnya baik, untuk merangkul semua pihak tanpa menepikan ormas manapun,” terangnya.

Lebih lanjut Tito menambahkan, pihaknya bersama berbagai pihak, sepakat untuk mempersiapkan diri jelang gelaran Pilkada 2018.

“Dalam jangka pendek ini, kami sepakat untuk mendinginkan suasana jelang Pilkada,” tutup Tito.

Sebelumnya, penggalan video pidato Kapolri beredar di media sosial.

Dalam penggalan video sekitar lebih kurang dua menit itu, Tito menyebut Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sebagai ormas pendiri Indonesia.

Selain kedua ormas tersebut, disebutnya meruntuhkan NKRI.

Akibatnya, kecaman datang dari sejumlah pihak. Bahkan, Ustadz Tengku Zulkarnain meresponnya dengan sangat keras.

Melalui akun facebooknya, Zulkarnain menyebut pidato tersebut mencederai rasa kebangsaan serta berpotensi memecah belah persatuan dan NKRI.

Karena itu, Zulkarnain menuntut Tito untuk meminta maaf secara terbuka.

Sementara, Persaudaran Alumni 212 merespon lebih keras dengan menuntut Presiden Joko Widodo memecat Tito dari jabatan Kapolri.

 

Sumber : pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index