PGRI Siak Santuni Pensiunan Guru dan Anak Yatim

PGRI Siak Santuni Pensiunan Guru dan Anak Yatim
Pemberian santunan kepada anak yatim dalam HUT PGR

SIAK (RA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) khususnya guru-guru yang mengabdi di wilayah Kecamatan Mempura Kabupaten Siak memaknai hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 67 dengan semangat kebangsaan dan rasa persatuan serta senasib sepenanggungan yang diwujudkan melalui pemberian santunan kepada para pensiunan guru, anak yatim dan masyarakat kurang mampu pada Senin (26/11/2012) di SD 01 Desa Benteng Hulu Kecamatan Mempura.
 
Ketua panitia pelaksana sekaligus kepala SD 01, Saibbudin S.Pd kepada wartawan mengatakan, santunan diberikan kepada 10 orang pensiunan guru,17 anak yatim sebagai wujud rasa terima kasih atas pengabdian para pensiunan guru dan rasa kebersamaan bagi para siswa didik yang sudah tidak berayah lagi serta masyarakat kurang mampu warga tempatan.
 
"Kita sepakat untuk menjadikan moment Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 67 ini sebagai ajang solidaritas, walaupun mungkin apa yang kita berikan hari ini, tidaklah banyak, namun diharapkan akan menjadi pemicu bagi tumbuhnya rasa solidaritas anggota PGRI yang kian tinggi kedepannya sehingga sejalan dengan jiwa pengabdian dan semangat perjuangan yang menjadi motto PGRI," ujar Budin.
 
Pantauan wartawan di lokasi, acara yang dimulai dengan gelaran upacara bendera dengan inspektur upacara Ka.UPTD Disdik Mempura Jumangin dan dihadiri Camat Mempura Djumanotias, Danramil serta tokoh masyarakat setempat ini, juga diwarnai dengan pengalungan bunga oleh siswa didik kepada para guru dan pemotongan tumpeng tanda syukur oleh camat Mempura untuk kemudian disuapkan kepada beberapa perwakilan guru.
 
Dalam kesempatan tersebut, juga dibacakan sejarah singkat PGRI, dimana dikatakan organisasi tempat bernaungnya pahlawan tanpa tanda jasa ini bermula sejak 1912 dimasa penjajahan Belanda dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang kemudian berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada tahun 1932 dan mengalami kemandekan pada masa penjajahan Jepang, karena sang penjajah melarang semua jenis organisasi di wilayah jajahannya.
 
Seiring kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, tepatnya 100 hari setelah proklamasi dikumandangkan yakni tanggal 25 November 1945 di Surakarta, seluruh organisasi guru yang pernah ada menyatukan tekad menyamakan persepsi untuk bernaung dalam satu wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang eksis sampai sekarang dengan anggotanya yang meliputi guru, pensiunan guru dan kementrian pendidikan.
 
Seiring perkembangan zaman dan eksistensi para pelaku pendidikan, Pemerintahpun akhirnya menjadikan hari lahir PGRI sebagai Hari Guru Nasional (HGN) melalui Kepres nomor 78 tahun 1994. (RA14)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index