Riauaktual.com - Kepolisian Malaysia mengkonfirmasi penangkapan perempuan yang terlibat pembunuhan kakak dari Kim Jong-un, Kim Jong-nam, di Bandara Udara Internasional Kuala Lumpur. Pelaku diduga memegang paspor Indonesia.
Dijelaskan Kepolisian Malaysia, pelaku teridentifikasi sebagai Siti Aishah. Ia berasal dari Serang, Jawa Barat.
"Dia teridentifikasi dari CCTV yang berada di bandara dan ia sendirian saat ditangkap," ucap Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar seperti dikutip dari Straits Times, Kamis (16/2/2017).
"Berdasarkan paspornya, dia berasal dari Serang di Indonesia," ujar Khalid. Menurut dia, tahun kelahiran dari pemegang paspor itu adalah 11 Februari 1992.
Kepala Polisi Negara Bagian Selangor Datuk Abdul Samad mengatakan, Siti akan ditahan selama tujuh hari sesuai hukum di Malaysia. Hukuman yang sama juga dijatuhkan kepada perempuan Vietnam yang ditahan atas kasus serupa.
Kim meninggal pada Senin, 13 Februari 2017. Ia diduga diracuni sebelum naik pesawat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia. Pihak Negeri Jiran juga telah secara resmi mengkonfirmasi bahwa pria tewas yang bepergian dengan nama Kim Chol adalah Kim Jong-nam.
Kepolisian Malaysia mengatakan seorang wanita terkait kasus kematian Kim Jong-nam akan disidang di pengadilan pada hari Kamis. Sementara wanita kedua asal Vietnam sudah ditangkap. Dalam paspornya, tertera nama 'Doan Thi Houng', dan berusia 29 tahun. Demikian seperti dikutip dari The Star.
Polisi juga mencari empat pria yang terlihat menemani dua perempuan itu di bandara ketika Jong-nam tewas terbunuh.
Ada spekulasi bahwa Korut berada di balik pembunuhan itu. Tetapi beberapa analis mempertanyakan apa motif Kim Jong-un membunuh Jong-nam karena ia bukan ancaman dalam kepemimpinannya.
Menurut laporan awal, Kim Jong-nam diyakini diserang oleh dua wanita menggunakan zat kimia.
###########
Pekanbaru, Detakriaunews.com - Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Sigit Yuwono, mengimbau warga masyarakat untuk tenang dan menunggu hasil perhitungan suara pemilihan wali kota secara manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita himbau warga mengikuti perkembangan hasil Pilkada secara sabar, tenang dan bijak, sehingga tidak menimbulkan konflik dan masalah," kata Wali Kota Roring, di Manado.
Roring mengatakan saling klaim di media sosial oleh seluruh tim sukses, serta masing-masing pasangan akan membuat suasana menjadi keruh dan tidak terkendali, maka harus ada yang mengingatkan untuk menahan diri.
"Dan sebagai penjabat kepala daerah saya minta dan mengingatkan warga Manado untuk menahan diri dan tidak lagi membuat suasana tidak nyaman,"katanya.
Dia juga mengharapkan agar hasil perhitungan dari pasangan calon maupun lembaga survey diharapkan tidak mendahului pengumuman KPU di
Dia mengatakan, karena pemilihan kepala daerah sudah terlaksana dengan aman pada 17 Februari, maka seluruh warga Manado patut bersyukur dan menanti dengan sabar sampai seluruh tahapan berakhir.
Dia mengatakan, meskipun partisipasi pemilih terbilang rendah tetapi secara umum, pemerintah menyampaikan terima kasih kepada KPU yang sudah melaksanakan Pilkada dengan aman dan tertib dan lancar.
"Kalaupun ada dinamika semua tetap terkendali, karena itu kami berharap masyarakat tetap sabar menunggu supaya tidak ada gejolak apapun di Manado," katanya.