Ahmad Supardi Nyatakan Revolusi Mental Bahagian Dari Hijrah

Ahmad Supardi Nyatakan Revolusi Mental Bahagian Dari Hijrah
Kepala Kantor Kemenag Rohul, Ahmad Supardi Hasibuan, foto bersama sesuai menyambut Jemaah Haji Asal Rohul beberapa waktu lalu

PASIR PENGARAYAN (RA) - Salah satu isu aktual kini, yakni revolusi mental seperti yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo saat melantik para Menterinya. Revolusi mental adalah bahagian tidak terpisahkan dari pelaksanaan konsepsi Hijrah pada masa kini (kontemporer).
 
Itu disebutkan Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, Selasa di kantornya, Jalan Ikhlas Kompleks Perkantoran Pemerintah, Kota Pasir Pangaraian, bersempena tahun baru Islam atau Tahun Hijrah.
 
Sebutnya lagi, Hijrah yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW 1438 tahun lalu dan diperingati setiap tahun yang bersifat fisik. Sementara saat ini Hijrah tidak perlu bersifat fisik, namun bersifat non fisik yakni berupa mentalitas seperti revolusi mental seperti yang dicanangkan Presiden RI.
 
Ahmad Supardi Hasibuan yang juga mantan Kepala Humas dan Perencanaan Kanwil Kemenag Riau menegaskan, kini setidaknya ada empat bentuk Hijrah kontemporer, yang harus dilaksanakan umat Islam.
 
Dimana Hijrah Mental, yakni hijrah dalam arti lakukan perbaikan atas mentalitas diri peribadi masing-masing individu dari perilaku tidak terpuji menjadi perilaku terpuji seperti menghentikan diri dari perbuatan KKN, mengehentikan diri dari sikap ingin dilayani menjadi pelayan yang sesungguhnya (bagi pejabat pemerintah), bersikap rajin bekerja apabila selama ini suka pemalas dan lain-lain sebagainya.
 
Lalu Hijrah Kultural, dengan melakukan perubahan atas budaya yang selama ini melekat pada diri kita, sehingga kita dapat keluar dari kebodohan dan keterbelakangan yang menyelimuti sebagaian ummat Islam, untuk selanjutnya memasuki dunia ilmu pengetahuan.
 
Kemudian, hijrah Material/ ekonomi, yakni berpindah dari kemiskinan menuju kesejahteraan yang memadai sehinggga ummat Islam, sehingga dapat terhindar dari kekafiran sebagaimana ucapan Nabi, Kemiskinan itu sangat dekat dengan kekafiran.
 
Bahkan ada yang keempat,  yakni hijrah Sosial berupa meningkatkan kepedulian dan solidaritas atas penderitaan orang lain, sehingga penderitaan yang dialami orang lain seolah-olah kita juga ikut merasakannya.
 
“Keempat konsepsi baru itu bentuk hijrah yang harus dilakukan oleh umat Islam, sehingga peringatan tahun baru Hijriyah yang dilaksanakan setiap bulan Muharram, nantinya dapat memberikan manfaat dan perubahan ke arah yang lebih baik. Apalagi hal ini sejalan dengan revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden Jokowidodo,” imbaunya. (Man)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index