Miss Komunikasi RT/RW dan Marlis Kasim Berdialog

Miss Komunikasi RT/RW dan Marlis Kasim Berdialog
Marlis Kasim Ketika Berdialog Bersama RT/RW

PEKANBARU, RiauAktual.com - Belasan Ketua RT/RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang tergabung dalam Forum Ketua RT/RW Tuah Karya mendatangi Kantor DPRD Kota Pekanbaru, Senin (15/9/2014), untuk melakukan protes atas statemen Anggota DPRD Marlis Kasim yang menyebut Ketua RT/RW makan gaji buta.

Dengan tenang, Marlis Kasim yang baru sepekan duduk di kursi legislatif menyambut belasan Ketua RT/RW ini dan mengajaknya diskusi di ruang rapat DPRD. Didampingi tiga Anggota DPRD lainnya, yakni Puji Daryanto, Eri Sumarni, dan Aidil Amri.

Kepada Marlis, salah seorang perwakilan dari ketua RW Nur Kasmi yang merupakan Ketua RW 12 Kelurahan Tuah Karya, menyampaikan bahwa pernyataan Anggota DPRD dalam berita ada kalimat yang menyakitkan hati Ketua RT/RW.

"Kami minta penjelasan dan klarifikasi dari Bapak H Marlis Kasim, karena kalau tidak segera dilakukan klarifikasi, akan ada aksi tindak lanjut dari Forum Ketua RT/RW Pekanbaru yang jumlahnya tiga ribu lebih," ujarnya.

Menurut Ketua RT dan RW ini, pihaknya tak bisa terima jika Anggota DPRD menyebut keseluruhan RT/RW tidak bekerja. "Karena kami sudah bekerja sesuai aturan yang berlaku. Pintu rumah kami dibuka 24 jam," kata Refelino, Ketua LPM Tuah Karya.

Marlis juga diminta menyampaikan permintaan maaf dan tidak lempar batu sembunyi tangan. Karena menurut para RT/RW, setiap manusia punya salah dan khilaf. Untuk itu, dengan kejadian ini akan menjadi pelajaran selanjutnya.

"Sekarang kita harapkan agar Pak Marlis minta maaf, karena memang manusia ini punya salah dan khilaf," pintanya.

Menanggapi aspirasi ini, Marlis Kasim mengatakan, bahwa pernyataan makan gaji buta tersebut hanya miskomunikasi saja. Tujuan dari satatemen yang disampaikan Marlis ke media, semata-mata agar kesejahteraan RT/RW bisa lebih diperhatikan pemerintah.

"Pertemuan tadi untuk memberikan penjelasan kepada Ketua RT/RW! Kami lakukan klarifikasi. Jika memang ada perkataan yang menyinggung hati kami meminta maaf," ujar Marlis.

Setelah menyampaikan permintaan maaf di hadapan para RT/RW di ruang rapat tersebut, Marlis kemudian menggelar konferensi pers dengan awak media untuk meluruskan pemberitaan yang membuat gempar RT/RW tersebut.

"Kedepan kita harapkan agar dalam pemberitaan dilihat-lihat dulu. Kalau menyebabkan panas, tolong ditahan dulu. Maklum saya masih baru mohon kerjasama kawan-kawan wartawan," pintanya.

Atas peristiwa ini, Marlis juga mengambil hikmah bahwa dirinya bisa bersilaturahmi dengan Ketua RT/RW Tuah Karya dan saling bertukaran nomor handphone. Karena, menurut Marlis, sejak terpilih menjadi wakil rakyat, dirinya komitmen membenahi pelayanan publik tingkat bawah yakni RT/RW.

"Agar pendataan penduduk lebih baik, maka berikan formulir isian sehingga data itu seragam. Kita juga berharap agar pemerintah memberikan pelatihan dan kesejahteraan RT/RW ini diperhatikan lagi," pungkasnya.

 

Laporan : rik

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index