PEKANBARU, RiauAktual.com - Bobroknya kinerja KPU Riau, menurut Pengamat Politik Zaini Ali, tak sampai di logistik atau seragam petugas Linmas yang tak ada saja, melainkan sampai kepada penghitungan cepat (quick count) yang pada Pilkada Riau tahun ini tidak dilakukan KPU Riau, dengan alasan tak ada aturan hukum, padahal Debat Kandidat yang dinilai memalukan Riau, dilakukan oleh KPU.

"Kenapa saya sebut memalukan masyarakat Riau, karena dalam debat kandidat itu jelas sekali buruknya beberapa pasangan calon Gubernur yang akan maju. Tak berguna debat itu dilakukan, se Indonesia tahu kalau Riau ini calon pemimpinnya banyak yang tak berkualitas," sebut Zaini, Minggu (8/9/2013).

Sebab, terangnya, di Riau, Indonesia secara umum, mereka yang tidak memiliki prestasi menonjol dan jiwa kepemimpinan, namun ada uang banyak, maka bisa mendaftar menjadi calon pemimpin daerah. Sementara mereka yang layak dan memiliki kualitas, namun tak memiliki uang banyak, maka harus kalah bahkan tak bisa sama sekali mencicipi proses demokrasi tersebut.

"Inilah bobroknya demokrasi di negara kita ini. Jadilah kemarin dalam debat kandidat yang disiarkan TV nasional, sebagai bahan olok-olokan untuk Riau. Harusnya tak perlu debat itu dilakukan, quick count yang lebih diperlukan masyarakat itu lebih penting dan bermanfaat bagi masyarakat," tutur Zaini. (btr/rrm)