Astafirullah, Trump Resmi Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Palestina Mulai Bergejolak

Astafirullah, Trump Resmi Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Palestina Mulai Bergejolak
Foto: Reuters

Riauaktual.com -  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mengakui Ibu Kota Israel adalah Yerusalem. Pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem segera dilakukan.

"Inilah saatnya mengakui secara resmi Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," kata Donald Trump dalam pernyataan resminya yang dilansir CNN, Kamis (7/12/2017).

Trump menyinggung presiden AS sebelumnya menolak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Dia juga meminta untuk memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Sebelumnya, dia menyinggung Presiden AS sebelumnya yang tidak melakukan apa-apa soal Yerusalem.

"Saya pikir ini melampaui batas waktu yang lama. Banyak presiden yang mengatakan ingin melakukan sesuatu dan mereka tidak melakukannya," kata Trump dalam rapat kabinet yang diberitakan Reuters, Rabu (6/12/2017).

Palestina Mulai Bergejolak

Sikap Trump atas Yerussalem ini membuat wilayah di Palestina mulai bergejolak.

Diberitakan reuters, Rabu (6/12/2017), warga Palestina memperkirakan akan banyak kekerasan yang akan timbul jika Trump benar-benar merealisasikan rencananya tersebut.

"Trump ingin membantu Israel mengambil alih seluruh kota. Beberapa orang mungkin tidak melakukan apa-apa, tapi yang lain siap untuk berperang demi Yerusalem," kata seorang penduduk bernama Hamad Abu Sbeih (28).

"Keputusan ini akan memicu kemarahan di seluruh wilayah. Tekanan yang akan menyebabkan ledakan besar," katanya.

Yerusalem merupakan sebuah kota tua yang juga merupakan tempat berdirinya kuil Yahudi, Kristen dan Islam, juga merupakan jantung konflik Israel-Palestina.

"Ini gila, Anda berbicara tentang sesuatu yang sangat menentukan, Yerusalem adalah ibu kota negara bagian Palestina" kata Samir Al-Asmar.

"Itu tidak akan mengubah apa yang Yerusalem lakukan, Yerusalem akan tetap menjadi Arab. Masyarakat tidak akan menerimanya."

Tidak hanya itu, surat kabar Palestina juga mengecam langkah tersebut. Para pemimpin Palestina juga telah memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat memiliki konsekuensi yang berbahaya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index