Riauaktual.com - Dalam rangka operasi Bina Kusuma Siak 2017, pihak kepolisian membidik para premanisme yang dianggap meresahkan masyarakat.

Pada Senin (16/10), operasi tersebut dijalankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Riau.

Dalam operasi kali ini, petugas menyisir beberapa tempat yang menjadi sarang preman. Di antaranya, warung remang-remang dan tempat berkumpulnya para preman.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan, terdapat enam lokasi yang menjadi sasaran operasi Bina Kusuma kali ini.

"Ya, tadi giatnya di warung remang-remang Jalan Soekarno Hatta, terminal AKAP, kos-kosan di Jondul lama dan baru, hotel Holiday dan pelabuhan pelabuhan Sei Duku," jawab Guntur pada Wartawan, Senin (16/10) usai giat.

Dari hasil operasi tersebut, terdapat 43 orang yang diamankan. Mereka diantaranya premanisme dan pendatang yang belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan identitas resmi lainnya.

Dari 43 orang yang terjaring ini, kata dia, terdiri dari 19 orang laki-laki dan 24 orang wanita.

"Mereka tidak ada tanda pengenal. Kita amankan untuk dilakukan pemeriksaan oleh Satpol PP," kata Guntur.

Sebenarnya, lanjut dikatakan polisi berpangkat melati tiga ini, operasi Bina Kusuma bukan hanya memberantas preman. Tapi juga peredaran gelap narkotika, senjata api (senpi) senjata tajam (sajam) dan benda yang dijadikan tindak kriminalitas.

"Kalau dari hasil kali ini, tidak ditemukan adanya narkoba maupun senpi dan sajam," akuinya.

Guntur menambahkan, operasi Bina Kusuma Siak 2017 ini dilakukan rutin setiap tahunnya. Giat tersebut bertujuan untuk menekan jumlah angka premanisme yang marak meresahkan masyarakat Kota Pekanbaru maupun wilayah Riau.

"Operasi ini serentak. Jajaran Polda Riau mengadakan operasi tersebut. Sehingga dengan giat ini dapat menciptakan situasi kamtibmas dan memberikan rasa aman kepada masyarakat," ungkap Guntur. (ig)