RiauAktual.com - Masapertumbuhan seorang anak memerlukan perhatian yang optimal dari orangtua, karena pada masa itu anak sangat mudah terpancing emosionalnya. Namun, saat ini banyak orangtua yang memiliki kesibukan sendiri dalam berkarier dan bekerja, sehingga waktu yang ada tersita untuk pekerjaannya. Nah, bagaimana dengan sang anak yang sering ditinggal bersama pengasuh atau baby sitter?

Berikut ini Ricca Angreini Munthe SPsi MA salah seorang dosen Psikologi Perkembangan Universitas Islam Negeri memberikan beberapa tips untuk orangtua yang sibuk bekerja agar tetap bisa memantau perkembangan Psikologi anak:

1. Manfaatkan waktu luang seperti hari libur weekend untuk bermain atau bersama anak-anak, meskipun waktunya sedikit tetapi tetap bisa mengoptimalkan kualitas dalam mengasuh anak.

2. Untuk orangtua yang bekerja di luar rumah dan jarang bertemu dengan anak, tetap lakukan komunikasi dengan cara membuat surat untuk anak. Dengan begitu, anak bisa terpancing minatnya untuk belajar membaca.

3. Manfaatkan kecanggihan teknologi sekarang untuk tetap berkomunikasi dengan anak, misalnya melalui video call, telephone atau SMS sehingga keterikatan emosional antara anak dan orangtua tetap ada, kebutuhan afektif anak tetap terpenuhi, karena munculnya  masalah-masalah psikologi pada anak cenderung disebabkan kurangnya keterikatan emosional tadi.

4. Sering baca buku tentang perkembangan anak, bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak yang benar sehingga kita bisa mengenali pribadi dan karakter anak, karena setiap anak berbeda karakteristiknya.

5. Jangan pernah memaksakan kehendak diri sendiri terhadap anak, pahami juga kehendak anak, dan jangan pernah membandingkan anak anda dengan anak orang lain.

“Saya berharap khususnya kepada orangtua yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi, agar tetap bisa mempratikan anaknya. Sehingga antara karier dan urusan rumah tangga khususnya yang menyangkut kebahagian anak bisa sama-sama berjalan dengan baik," kata Ricca ketika berbincang dengan reporter RiauAktual.com, Jum'at (25/01/2013).

Laporan: Indra Wati
Editor: Riki