Riauaktual.com - Anggota DPRD Kota Pekanbaru Zulfan Hafis,  tidak mempersoalkan siapapun yang akan menjabat sebagai ketua Fraksi gabungan (PKS Nasdem) nantinya, mengingat sisa masa jabatan sebagai anggota legislatif tidak lama lagi, ia menyarankan lebih baik fokus kepada persoalan masyarakat dengan waktu yang tersisa dibanding mengurus persoalan internal dewan.

Untuk diketahui, pembentukan ketua fraksi gabungan (PKS Nasdem) baru ini karena PPP yang dulu tergabung harus memisahkan diri dan membentuk fraksi baru, sebagaimana yang diatur didalam Tata Tertib dan Kode Etik DPRD Kota Pekanbaru yang baru yang mengacu kepada PP 18 Tahun 2016 Undang-Undang 23 Tahun 2016 menganti Tatib dewan lama PP 16 Tahun 2010.

Ada 3 poin penting didalam perubahan Tata Tertib dan Kode Etik DPRD Kota Pekanbaru, Pertama, perubahan mitra kerja setiap Komisi berdasarkan PP 18 Tahun 2016 tentang perubahan Organisasi perangkat Daerah (OPD) baru. Kedua, untuk Sekretariat DPRD yang mendapat grade A maka jumlah fraksi di dewan harus berjumlah 9 fraksi karena saat ini baru berjumlah 8 fraksi. Ketiga, adanya hak Protokoler dan keuangan DPRD yang mengatur tetang tunjangan reses dan konsultasi perorangan dari anggota dewan.

"Nasdem dan PKS sama-sama memiliki 3 kursi. Artinya, siapa pun yang akan duduk sebagai Ketua dan wakil ketua fraksi tidak masalah, karena sejak awak kita sudah komit dan kompak, lagian masa periode kita juga hampir habis, jadi fokus terhadap permasalahan warga saja bukan masalah internal dewan," ucap Zulfan.

Sementara itu, untuk Fraksi PPP yang berpisah dari fraksi gabungan juga akan segera dikukuhkan posisi ketua-nya, pasca Said Usman Abdullah mengundurkan diri karena ikut ajang Pilwako Pekanbaru pada Februari 2017 lalu. Kemungkinan besar, Zulkarnain akan mengisi jabatan tersebut sembari disahkannya siapakah PAW dari Said Usman oleh DPC PPP Pekanbaru. (pur)