Teroris di Bandung Rancang Bom Kimia, Ini Dampaknya Jika Meledak

Teroris di Bandung Rancang Bom Kimia, Ini Dampaknya Jika Meledak
Foto : Internet

Riauaktual.com - Terduga teroris di Bandung berencana meledakkan bom kimia di Mako Brimob hingga Istana Negara akhir Agustus ini. Jika bom kimia tersebut meledak, maka dampaknya sangat berbahaya.

Dilansir Reuters, para terduga teroris tersebut akan mengubah radioaktif jenis Thorium 232 (Th-232) menjadi Uranium 233 (U-233) yang dapat mematikan. Menurut panduan instruksi, para terduga teroris akan menggabungkan Uranium (U-233) dengan Triacetone Triperoxide (TATP) buatan sendiri, yang diduga mampu menciptakan 'Bom Nuklir'.

TATP adalah sebuah perangkat yang dibilang cukup efektif untuk penyebaran radiologis bom kimia. TATP juga bisa menyemprotkan bahan radioaktif saat bom konvensional meledak.

Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto menolak rencana pembuatan bom kimia tersebut. Ia juga mengatakan rencana bom kimia yang dibuat daro TATP telah berhasil menewaskan tiga polisi pada bulan Mei lalu.

"Jika bom ini diselesaikan, itu akan memiliki dampak yang lebih merusak dari pada bom (kategori) 'Mother of Satan'," katanya sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (25/8/2017).

"(Bom kimia ini) Bisa membakar apa saja dan menyulitkan orang untuk bernafas," sambungnya.

Thorium 232 dapat diubah menjadi Uranium-233, namun membutuhkan neutron untuk diserap, proses ini juga memerlukan iradiasi yang kuat. Terduga teroris tersebut juga menyarankan agar mesin X-Ray atau microwave turut digunakan. Namun, ahli perangkat radiologi dari Institut Nautilus, Peter Hayes mengatakan sinar-X tidak memiliki cukup pukulan untuk membuat Uranium 233.

"Sinar X tidak akan memiliki cukup pukulan untuk mengatasi energi ikatan atom Thorium," kata Peter yang dihubungi Reuters melalui email.

"Dan, tidak, anda tidak bisa memasak Th-232 untuk membuat U-233 dalam microwave. Jika anda bisa, anda akan mengalami kematian yang menyakitkan dan cepat dari sifat radioaktif U-232 bersama yang diproduksi bersama U -233," Jelas Peter.

Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus mengatakan bom yang disiapkan merupakan bom jenis baru. Para pelaku menyiapkan bom kimia yang cukup berbahaya.

Bom kimia yang dirakit kelima terduga teroris ini memiliki daya ledak rendah. Namun efek ledakannya sangat membahayakan berbeda dengan bom panci.

"Bom ini meledak bukan seperti bom panci yang meledak keluar paku-paku. Ini dia meledak tidak terlalu besar tapi dampak udara saja mengakibatkan kulit rusak yang hirup juga bisa membahayakan," tutur Yusri.

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index