DPRD Minta Aksi Protes Puluhan Wali Murid di SMP 15 Pekanbaru Bisa Segera Diselesaikan

DPRD Minta Aksi Protes Puluhan Wali Murid di SMP 15 Pekanbaru Bisa Segera Diselesaikan
jhon romi sinaga

Riauaktual.com - Aksi puluhan wali murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) 15 Pekanbaru yang berbondong-bondong mendatangi sekolah guna mempertanyakan baju seragam sekolah anak mereka yang sudah lunas dibayar namun tak kunjung tuntas, mendapat perhatian serius dari kalangan Legislatif di Pekanbaru.

Wakil ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga ketika dihubungi Ahad (23/7/2017) berharap persoalan ini bisa segera diselesaikan pihak sekolah dan kepada Dinas Pendidikan setempat untuk bisa menjadi penengah dalam persoalan ini.

"Kita minta ini bisa segera diselesaikan secara baik-baik. Namun jika ada unsur kesengajaan sehingga perihal ini menjadi persoalan maka harus ditindak," tegasnya.

Politisi PDIP ini juga mengingatkan kepada pihak sekolah untuk berhati-hati dalam persoalan keuangan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan masyarakat, dan DPRD sudah cukup sering menerima laporan baik pungli dan sebagainya.

"Jangan sampai gara-gara uang ini bisa berujung ke tindak pidana. Kita ingatkan kepada sekolah jika memang tidak ada biaya jangan diminta kepada wali murid. Dan lagi, kalau tidak mampu mengelola keuangan diskusikan bersama dinas untuk mencari solusi," ucapnya.

Disamping itu Romi juga berharap kepada wali murid untuk bisa saling memberi informasi kepada dinas pendidikan jika memang ada tindakan janggal yang dilakukan pihak sekolah, apalagi jika menyangkut uang.

"Kalau merasa janggal atau keberatan kontak saja dinasnya. Kalau merasa takut datangi DPRD, atau wartawan pasti nanti dicari tahu pasti kebenarannya," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Geram dan bosan karena seragam yang dijanjikan pihak sekolah tak kunjung diberikan setelah dibayar setahun lamanya, puluhan Wali Murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) 15 Pekanbaru berbondong-bondong datangi sekolah, Sabtu (22/7) sekitar pukul 11.00 WIB kemarin.

Kedatangan puluhan wali murid ke sekolah menengah pertama itu tak lain untuk menanyakan kejelasan dan kepastian seragam sekolah tersebut kepada kepala sekolah.

"Uang seragam sudah lunas kami bayar pada Juli 2016 lalu, yang diberikan saat ini baru dua pasang, tinggal tiga pasang lagi. Semuanya berjumlah lima pasang jadi kemana yang selebihnya," ujar Dewi salah seorang wali murid SMP 15 Pekanbaru kepada wartawan.

Ia juga mengungkapkan bahwa uang pembelian seragam lima pasang itu senilai Rp1.850.000, dimana kegunaan uang Rp50.000 itu dikatakannya untuk kartu pelajar.

"Banyak sebetulnya uang sumbangan lainnya, kalau uang senilai Rp50.000 itu untuk kartu pelajar. Tapi sampai sekarang kartunya tidak ada," Keluhnya lagi.

Dijelaskannya adapun baju seragam yang dikatakan pihak sekolah kepada para wali murid diantaranya, baju melayu, seragam khusus, seragam dongker putih, seragam pramuka dan lainnya.

Saat disinggung apakah pihaknya pernah mempertanyakan baju tersebut, ia hanya bisa pasrah dan menerima apa yang telah di sarankan pihak sekolah.

"Mau bagaimana lagi kami kan orang awam, kalau sudah disuruh kami hanya bisa mengikuti walaupun sulit mendapatkan uang," Tuturnya .

Ia juga mengungkapkan bahwa pada saat memberikan uang seragam sekolah tersebut, pihaknya pernah meminta kwitansi. Namun pihak sekolah mengatakan "masa ibuk tidak percaya sama kami".

Informasi yang ia dapatkan saat ini pihak sekolah meminta agar para wali murid bersabar dan meminta waktu untuk menyelesaikan seragam sekolah itu hingga Agustus 2017. Tapi pihak Sekolah meminta kembali kepada siswa untuk mengukur badan siswa lainnya.

"Katanya tadi sudah diukur. Dari awal kami sudah minta jahit sendiri, tapi pihak sekolah bilang seragamnya takut tidak sama," Jelasnya lagi.

Ia juga mengungkapkan bahwa pembelian seragam sekolah tersebut dipaksakan oleh pihak sekolah dan tidak diperbolehkan membeli di luar sekolah.

Sementara itu, data yang dihimpun dari pihak sekolah, jumlah siswa di SMP 15 Rumbai Pekanbaru sekitar 262 orang. Itu terbagi dalam jumlah kelas ada 7 lokal dengan masing-masing berisi sekitar 30 an siswa.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SMP 15 Rumbai Pekanbaru Inong Rani saat dijumpai diruang kerjanya mengatakan, bahwa tahun lalu memang ada beberapa siswa yang ingin dikelola pihak sekolah pakaiannya hingga saat itu terkendala. Namun, apa kendala itu ia tidak menguraikan secara rinci.

"Kami telah selesaikan baik baik dan telah kami lakukan pertemuan di musola sekolah, tadi sepakat untuk kami jahitkan lagi, mungkin siap pertengahan agustus," ungkapnya.

Saat disinggung terkait berapa jumlah siswa yang membayar untuk seragam sekolah itu, kepala sekolah mengatakan bahwa yang mengetahui adalah tukang jahit.

"Banyak mereka yang belum melunasi, tetapi kami menyikapi akan mengukur kembali bajunya takut kekecilan yang lama, tadi kami melakukan pertemuan dengan para orang tua siswa. Jadi bukan demo," jelasnya. (Rr)

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index