Riauaktual.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) NasDem Kota Pekanbaru yang kini dipimpin Zulfan Hafiz ST kabarnya akan digantikan oleh A Tambi. Namun Zulfan maupun Tambi masih menilai hal ini isu yang tidak perlu dipersoalkan.

"Sebagai kader, sebagai yang pernah menjadi deklarator, ini Ketua DPD ke-6 yang diganti, jika benar nantinya diganti. Saya tunduk kepada keputusan partai, kita dukung penuh," kata Zulfan Hazis saat dikonfirmasi melalui selulernya perihal isu yang berkembang tersebut, Selasa (6/6/2017).

Dikatakan Zulfan, dirinya juga memastikan nantinya tidak akan ada riak jika memang ada pergantian pimpinan partai NasDem yang akan memasuki usia keenam tahun nantinya.

"Saya memang tidak melakukan pembelaan, kalau ada fitnah tidak perlu ditanggapi, apalagi ini bulan puasa, anggap saja kita beribadah. Kalau pergantian hal biasa, tidak ada yang aneh, jika memang ada pergantian nanti, maka di usia ke-6 tahun ini NasDem Pekanbaru memasuki ketua keenam," ulasnya.

Terkait isu itu, tampak Zulfan santai menanggapinya, bahkan dia menegaskan bahwa sampai saat ini secara resmi informasi adanya pergantian Ketua DPC NasDem Pekanbaru belum ada diterimanya.

"Sampai hari ini belum diberitahu secara resmi, namun intinya jika memang ada keinginan tersebut nantinya, kita dukung, dijamin tidak ada riak di masyarakat," tegasnya lagi.

Terpisah, A Tambi saat dikonfirmasi terkait isu ini merasa tidak perlu mengomentarinya. "Itu masih isu, saya belum berani bicara. Kan masih isu, gak mau lah dibahas, takut nanti gimana-gimana," jawab Tambi yang dihubungi melalui selulernya, yang mengaku sedang berada di Jakarta.

Seperti diketahui, Zulfan Hafiz merupakan kader NasDem yang dipercaya sebagai pimpinan NasDem Pekanbaru dan sempat mengajukan diri untuk maju pada Pilkada Pekanbaru 2017 kemarin, namun tidak mendapat dukungan partai. Sebab, NasDem hanya sebagai partai pendukung pada Pilkada kemarin.

Isu yang berkembang, Zulfan yang juga Anggota DPRD Pekanbaru ini diminta meninggalkan jabatannya sebagai Ketua DPC NasDem Kota Pekanbaru karena dinilai tidak memuaskan dalam kinerjanya dan adanya mosi tak percaya dari 11 DPC, juga berkaitan dalam Pilkada Pekanbaru 2017 kemarin dianggap tidak maksimal menjalankan mesin politik juga isu mahar pengganti antar waktunya di DPRD Pekanbaru jika ia maju menjadi bakal calon Wako Pekanbaru saat itu, namun ini masih isu yang belum ada pembuktiannya. (BIR)