Ratusan Hektar Hutan Jadi Sawit, MPKS Siak Tuntut PT SIR Kembalikan Fungsi DAS

Ratusan Hektar Hutan Jadi Sawit, MPKS Siak Tuntut PT SIR Kembalikan Fungsi DAS
perkebunan sawit

Riauaktual.com – Ulah perusahaan membabat dan menyalahgunakan fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) terpantau oleh Masyarakat Peduli Kabupaten Siak (MPKS), seperti yang terjadi di sepanjang 16 KM kiri dan kanan bibir Sungai Lukut, dan Sungai Pulai di Kampung Maredan Barat, Kecamatan Tualang, dua sungai yang bermuara ke Sungai Siak itu kini sudah tidak terlindung dari kayu alam, batang kelapa sawit telah tumbuh subur dimanfaatkan perusahaan meraup rupiah.

Ketua MPKS Wan Hamzah kepada wartawan mengaku kesal setelah melihat kondisi bibir dua sungai itu, ia menuding perusahaan kebun kelapa sawit itu telah mengangkangi UU No 41 tahun 1999 tentang kehutanan.

“Perusahaan telah merusak lingkungan, perusahaan telah mengangkangi undang-undang. Bedasarkan UU, PP dan undang-undang lingkungan hidup, 50 meter dari anak sungai tidak boleh dikelola, harus dijaga sebagai daerah konserfasi, di sana tempat binatang hidup, keserakahan perusahaan telah memusnahkan kayu alam dan habitat di dalamnya,” tegas Wan Hamzah, dilansir dari infosiakcom, hari ini.

Atas nama lembaga MPKS, Wan Hamzah mengaku telah menyambangi PT. SIR, ia juga telah meminta wakil rakyat mengambil sikap. "Kemaren DPRD Siak menggelar hearing soal DAS yang digasak PT SIR, namun pihak PT. SIR tidak hadir," kata Wan Hamzah.

"Kalau dilihat pakai GPS nampak jelas, tidak ada lagi konserfasi di bibir sungai itu. Cukup luas yang dibabat PT. SIR, Sungai Lukut itu dari hulu ke hilir panjangnya 16 KM, kiri kanannya sekarang sawit dan sudah produksi, begitu juga dengan Sungai Pulai, sungai Pulai belum kami ukur panjangnya. Yang jelas dua sungai ini bermuara ke Sungai Siak," imbuhnya.

Menurut Wan Hamzah kasus ini merupakan tindak pidana, Merusak alam dan habitatnya. "Kami tidak main-main menangani masalah ini, saya sudah siapkan berkas dan dokument lengkap, dan akan kami antarakan langsung ke Mabes Polri," tegas Wan Hamzah.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index