Rohul dan Dumai Siaga Darurat Karlahut

Rohul dan Dumai Siaga Darurat Karlahut
ilustrasi

Riauaktual.com - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan akan segera menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan sebagai upaya memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan bencana tahunan tersebut.

"Penetapan status siaga ini untuk memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Riau," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Kamis (19/1).

Edwar mengatakan penentuan status siaga darurat Karhutla Riau akan dibahas pada Senin mendatang (23/1) yang rencananya dipimpin langsung Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Dikutip dari antarariau.com, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur menjelaskan saat ini sudah ada dua daerah di Riau yang menetapkan status siaga darurat Karhutla.

"Kabupaten Rokan Hulu dan Kota Dumai telah menetapkan status siaga darurat," ujar Jim.

Ia mengatakan penetapan status siaga itu penting menyusul prediksi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru bahwa Riau akan memasuki musim kemarau pada Februari mendatang.

Untuk itu, ia mengatakan Riau harus tetap waspada. Dengan adanya penetapan status tersebut, maka pencegahan dan penanggulangan akan dilakukan secara terpadu.

Sementara itu, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan hujan yang terjadi hampir merata sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Berdasarkan citra Satelit Terra dan Aqua pukul 06.00 WIB hari ini, tidak terdeteksi titik panas atau titik api," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Kamis (19/1).

Dia mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di sejumlah kabupaten membantu mengatasi titik-titik api yang mengindikasikan kebakaran lahan yang terdeteksi Rabu kemarin (18/1).

Berdasarkan pantauan BMKG Pekanbaru, hujan lebat terjadi di wilayah Kuantan Singingi, Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan dan meluas ke Siak, Bengkalis hingga Pekanbaru.

Di Pekanbaru sendiri hujan terjadi cukup lebat antara Rabu malam pukul 23.00 WIB hingga Kamis dini hari tadi.

Hujan yang mengguyur Pekanbaru merupakan yang pertama terjadi setelah hampir sepekan tidak terjadi.

Pada Rabu kemarin, tujuh titik panas terdeteksi di Riau. Ketujuh titik panas terdeteksi di empat kabupaten. Rokan Hulu menjadi penyumbang titik panas terbanyak dengan tiga titik, Pelalawan dua titik, serta Bengkalis dan Kuantan Singingi satu titik.

Dari tujuh titik panas yang terpantau, demikian Sugarin, lima di antaranya dipastikan sebagai titik api sebagai indikasi kuat adanya kebakaran dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

Titik api terdeteksi di Rokan Hulu 3 titik, serta Bengkalis dan Kuansing masing-masing satu titik.

BMKG mulai mendeteksi munculnya titik-titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Riau dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan data BMKG, titik panas menyebar di Kabupaten Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu serta Kota Pekanbaru.

Pemerintah Provinsi Riau telah mengambil kebijakan untuk segera melakukan patroli terpadu guna mencegah kebakaran. Upaya itu didukung langsung TNI, Polri, dan instansi terkait.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index