Enam Tewas di Kamar Mandi, Pembunuh Potong Gagang

Ada darah, dan keran air masih menyala.

Ada darah, dan keran air masih menyala.
Perampokan di Jalan Pulomas Utara no.7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. (istimewa

NASIONAL (RA) - Nyawa enam korban penyekapan tidak bisa diselamatkan karena pintu kamar mandi tempat penyekapan sulit dibuka. Ini merupakan akhir dari drama  pembunuhan sadis di perumahan elite di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A,  Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.

Menurut Lutfi, salah satu saksi mata, keberadaan 11 korban yang disekap di kamar mandi diketahui setelah seorang teman anak pemilik rumah tiba di rumah dan mendengar suara minta tolong dari ruang penyekapan.

"Saat itu salah satu teman anak Pak Dodi datang ke rumah, tapi curiga pintu semua terbuka dan tak ada orang, kemudian ada suara minta tolong di kamar mandi kemudian lapor petugas keamanan," ujar Luthfi di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016, kepada viva.co.id.

Lutfi menceritakan, teman anak pemilik rumah melaporkan temuan itu ke warga, dan warga pun berdatangan untuk menolong para korban.

Sayangnya, menurut Lutfi, upaya penyelamatan tak semudah yang dibayangkan, karena pelaku telah memotong gagang pintu kamar mandi, sehingga pintu tak bisa dibuka, ditambah lagi, pintu terbuat dari material yang tebal dan sulit jebol.

"Pintunya juga tebal, saya pakai linggis, pakai sekop, tapi enggak terbuka juga. Akhirnya lapor polisi dan berhasil dibuka," kata Luthfi.

Lutfi menuturkan, ketika pintu terbuka, dia sangat terkejut melihat 11 orang tertumpuk dalam kamar mandi yang berukuran kecil.

"Pas kebuka, kamar mandi itu panas hawanya. Ada darah, terus juga keran masih menyala. Mayat bertumpuk di kamar mandi tersebut," ujarnya

Saat itu salah seorang anak korban bernama Gemma masih dalam kondisi kritis. Namun akhirnya meninggal setiba di rumah sakit.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index