Deretan Aksi Terorisme Lone Wolf

Deretan Aksi Terorisme Lone Wolf
Pelaku penyerangan Pospol di Tangerang.
NASIONAL (RA) - Teror atau Terorisme selalu identik dengan kekerasan. Korban aksi terorisme seringkali adalah orang yang tidak bersalah. Kaum teroris bermaksud ingin menciptakan sensasi agar masyarakat luas memperhatikan apa yang mereka perjuangkan.
 
Aksi terorisme di sejumlah tempat, ternyata diketahui pelakunya sendirian atau disebut dengan lone wolf. Istilah suatu kejahatan kekerasan terorisme dengan memberi dukungan terhadap suatu ideologi, gerakan dan kelompok tertentu, namun pelakunya tunggal.
 
Aksi terorisme lone wolf, umumnya pelakunya memiliki kepribadian yang menghabiskan hidupnya sendirian daripada berkelompok. Lebih suka menyendiri, kurang berbaur dan sosialisasi dengan sekitar serta secara emosional tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan karakter lain.
 
Berikut deretan aksi terorisme lone wolf yang dirangkum merdeka.com
 
1.Penyerangan Pos Polisi di Tangerang
 
Baru-baru ini, publik digegerkan dengan aksi terorisme lone wolf di Pos Polisi Yupentek Cikokol, Tangerang. Sultan Azianzah pelakunya, dia berjalan seorang diri ke Pospol dan menempel stiker mirip dengan bendera ISIS bertuliskan Arab berwarna putih. Setelah itu dia melakukan penyerangan secara brutal.
 
Kapolsek Tangerang Kota Kompol Efendi jadi korban dengan luka tusuk di torak jantung. Iptu Bambang Haryadi, Kanit Dalamas Polres Metro Tangerang Kota ditusuk di dada dan punggung kiri. Sedangkan Bripka Sukardi, anggota Satlantas Polsek Benteng Tangerang terluka di punggung dan lengan kanan.
 
Pemuda berusia 22 tahun itu ternyata menyerang dengan golok. Dia juga sempat melempar sumbu menyerupai bahan peledak sebanyak dua batang. Beruntung, kedua benda tersebut tidak meledak.
 
"Ini termasuk aksi teror dan diduga terlibat dalam jaringan teroris, perbuatan mirip dan patut kita duga jaringan dengan teror," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, Kamis (20/10).
 
2.Teror ledakan bom di Gereja St Yosep Medan
 
Pelaku penyerangan di Gereja St Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, IAH (17), terinspirasi dari teror di Prancis. Polisi pun mendalami keterkaitan serangan yang dilakukan remaja itu coretan mirip lambang gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditemukan di rumahnya.
 
Awalnya, IAH berniat membunuh pastur rumah ibadah itu. Bom dibawa pelaku juga disebut gagal meledak. Pelaku ternyata hendak membunuh pastor dengan pisau. 
 
"Dari penggeledahan rumah memang ada coret-coretan tangan (mirip lambang ISIS). Tadi sempat kita interogasi, tersangka yang mengaku melihat dari internet kejadian di Prancis sehingga terinspirasi. Namun pengakuan ini masih kita selidiki," jelas Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Minggu (28/8).
 
Warga di lingkungan Jalan Setia Budi, Gang Sehati, Medan, mengenal IAH sebagai pribadi tertutup. Dia tak banyak bergaul dengan tetangga.
 
Menurut Bang Yos, panggilan akrab Sutiyoso, IAH memang mengidolakan ISIS, namun hubungan pria 17 tahun itu dengan ISIS hanya sebatas simpatisan, bukan jaringan.
 
"Dia simpatisan. Simpatisan itu ada di mana-mana karena di ranselnya gambar ISIS, ada I Love Al-Baghdadi," terangnya.
 
3.Nur Rohman, bomber di Mapolresta Solo
 
Sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H yang jatuh pada Rabu (6/7/2016), terjadi serangan peledakan bom oleh terduga teroris di Mapolresta Solo. Saat itu pelaku dicegat petugas jaga saat hendak memasuki kawasan Mapolresta Solo di mana sedang dilakukan apel. 
 
Namun pelaku nekat menerobos dan meledakkan bom saat telah berada di dalam. Tidak ada korban jiwa dari pihak kepolisian itu sendiri.
 
Nur Rohman (30), pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Solo merupakan orang yang ahli dalam merakit bom. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan, bom yang digunakan pelaku menggunakan bahan material yang diperoleh sendiri. 
 
"Dia (Nur Rohman), salah satu pembuat bom. Tapi belum tahu bomnya, seperti apa. Untuk bom Solo itu kan jenisnya low explosive, untuk bahan materilnya belum kita tahu, masih kita selidiki," terang Agus di Ruang Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/). (merdeka.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index