Disparekraf Riau Terus Berupaya Lakukan Pembinaan Terhadap Pelaku Kuliner

Disparekraf Riau Terus Berupaya Lakukan Pembinaan Terhadap Pelaku Kuliner
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Drs T Zulefendi ketika mencicipi makanan pada acara penutupan.

PEKANBARU (RA) - Peluang dan potensi kuliner Riau memang tidak bisa dipungkiri lagi ragam dan citarasanya. Menurut data dari IKABOGA Riau, di tahun 2014 mencapai sebanyak 398 varian kuliner. Sedangkan di tahun 2015, telah meningkat menjadi sebanyak 500 ragam kuliner.

Hal itu dibuktikan dalam rangkaian kegiatan Pembinaan Kuliner Riau 2016 tajaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Hotel Novotel. Dari kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu (27-29), berbagai macam jenis penganan dimasak dan didemokan oleh peserta pembinaan dari masing-masing kabupaten. Dalam praktek itu, seluruh peserta dapat saling bertukar pengetahuan tentang penganan khas daerah mulai dari nama dan jenis makanan, sampai kepada cara membuatnya.

Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Fahmizal Usman yang berkempatan datang sembari merasakan nikmatnya beberapa jenis penganan yang sudah tersaji, di jum'at (29/7) malam tersebut, mengakui potensi kuliner di Riau yang begitu banyak tersebut belum dapat berkembang menjadi sajian yang bernilai jual secara maksimal.

Untuk itulah, Disparekraf Riau akan terus berupaya melakukan pembinaan terhadap para pelaku kuliner dan menyiapkan langkah-langkah konkrit untuk mengusung kuliner Riau agar semakin dikenal luas.

“Kita telah melihat bahkan mencicipinya, betapa potensi kuliner khas daerah Riau sangat potensial. Ini merupakan entry point untuk kita mempromosikan Riau ke wisatawan manca negara maupun wisatawan nusantara. Dan saya kira, pemerintah sangat komitmen terhadap pengembangan kualitas kuliner khas Melayu Riau,” ucapnya, kepada wartawan, pada saat penutupan Pembinaan Kuliner Riau.

Sebagai langkah konkrit, selain memberikan pembinaan kepada pelaku kuliner yang tersebar di Riau, Dinas Parekraf juga mencoba melakukan kerjasama dengan pihak perhotelan terutama di tahun ini dengan melibatkan beberapa chef dari perhotelan yang ada di Pekanbaru.

Ke depannya menurut Fahmizal, perlu dicoba untuk melakukanprogram One Day Riau Fooddi beberapa hotel. Karena langkah itu dinilainya sebagai promosi yang tepat dalam menyajikan khasanah kuliner daerah kepada tamu-tamu hotel yang berasal dari berbagai tempat.

“Kita coba susun, kita coba bicarakan, nanti akan kita konkritkan untuk programone day local food untuk hotelitu.  Dalam setahun berganti-ganti, saya pikir dalam setahun menunya belum tentu habis, karena begitu beragamnya menu MelayuRiau yang ada,” ujar Fahmizal.

Sementara itu, Chef Aiko yang juga ikut menyaksikan dan mencicipi penganan dari para peserta, menyatakan bahwa menu yang tersedia di Riau, sangat berpeluang untuk dikembangkan dan bernilai jual. Pelaku UMKM bisa lebih kreatif lagi dalam mengemas dan mempromosikannya di samping dukungan dari pemerintah tentunya dengan sering melakukan bazar tidak hanya di Riau tetapi juga di luar daerah. (DWI)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index