Harga Karet Anjlok, Petani Menjerit

Harga Karet Anjlok, Petani Menjerit
karet

RENGAT (RA) – Salah sorang petani karet, Asam Basri mengatakan, saat ini petani karet sangat menjerit dikarenakan harga karet anjlok.

"Akibat harga karet turun anjlok, anak saya tidak mau lagi menderes, karena hasil menderes karet tidak sesuai lagi dengan pengeluaran," katanya kepada wartawan di Pematangreba Rabu (1/06/2016).

Untuk itu, petani karet berharap kepada pihak pemerintah Inhu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pengelolaan Pasar (Dipserindag-pas) turun langsung kepada petani guna mengetahui kondisi yang di alami petani karet tersebut.

"Kami juga berharap pihak terkait melakukan pengawasan kelapangan serta mencari solusi untuk menaikan harga karet demi meningkatkan ekonomi masyarakat, minimal harga karet per 1 kilogram Rp 12 ribu artinya harga karet setara dengan harga beras standar Rp 12 ribu pe kg baru ekonomi masyarakat petani karet bakal lebih meningkat," harapnya.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Inhu, H.Hendrizal melalui Kasi Sarana Produksi, Sriwahyu Hariyanto mengakui harga karet menurun hingga Rp 4800 per kg, namun pihak Dinas Perkebunan Inhu selama ini sudah melakukan pembinaan dan dibentuk Unit Pengelolaan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di Pematang Jaya.

"Jadi selama ini terus ditingkatkan pembinaan terhadap petani karet dimana ditingkat petani yang dibina harga karet Rp 6000 per kg, dimana sebelum dilakukan pembinaan ditingkat petani hanya mencapai Rp 4800 per kg," jelasnya.

Dikatakannya, soal penjualan hasil karet petani tidak ada lagi mengalami kesulitan karena petani karet sudah langsung menjual ke perusahaan, walaupun 5 kilo karet yang dijual ke perusahaan, sebab menurutnya sudah ada MoU-nya dengan pihak perusahaan yang ada di kabupaten Inhu.

“Untuk itu, soal pembinaan sudah kita lakukan terhadap petani karet yang ada di Inhu, sementara soal masalah solusi  harga tidak ada hubungan dengan dinas perkebunan, namun pihak Disperindag-pas," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Inhu, Hasman Dayat, ketika dikonfermasi melalui via ponselnya mengatakan, kalau soal harga karet itu bukan gawe Disperindagpas, tapi itu gawe Dinas Perkebunan, sama dengan soal harga sawit, itu gawe instansi terkait provinsi. (OB)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index