Aneh, sudah salah Zaskia Gotik malah dijadikan duta Pancasila

Aneh, sudah salah Zaskia Gotik malah dijadikan duta Pancasila
Zaskia

NASIONAL (RA) - Seorang Artis tamatan Sekolah Dasar, Zaskia Gotik sempat dipojokkan karena menyebut lambang sila kelima dari Pancasila adalah 'Bebek Nungging'. Meski hanya bermodal menghapal Pancasila, politikus DPR dan MPR akhirnya menggiring Zaskia menjadi duta besar Pancasila.

Merespon hal tersebut Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mencoba menganalisisnya dari sisi filosofis dan strategi marketing. Berdasarkan hasil riset yang ada, menurut Devie kekuatan ketenaran memiliki dampak besar dalam aspek sosialisasi atau kampanye.

"Biar orang ingat, jangan sampai lakukan hal seperti itu lagi, karena anda akan jadi Zaskia Gotik. Jadi anda jangan sampai lupa atau menghina sebab kalian akan direspon sangat negatif oleh semua orang," kata Devie saat dihubungi merdeka.com.

Peraih beasiswa gelar doktor di Universitas Frankfurt ini menilai bahwa hal-hal yang menyulut kemarahan akan dengan mudah disebarkan secara terus-menerus di sosial media. Dia beranggapan yang menciptakan kemarahan arau keresahan menempati posisi nomor satu untuk diviralkan atau disebarkan.

"Toh ada yang levelnya menteri yang tidak hafal lagu Indonesia Raya. Apa bedanya teman-teman yang menjadi politisi tapi melakukan kesalahan dan hafal pancasila. Pancasila itu sebenarnya bukan sekedar slogan yang dihapalkan tapi juga dihayati. Justru peran ini harusnya ditunjukkan oleh pemimpin-pemimpin kita. Karena hanya mereka yang bisa menjadi role model. Kalau Zaskia kan hanya mengingatkan kembali," terangnya.

Memang Devie mengakui jika fenomena Zaskia menjadi paradoks, orang yang pernah salah malah dijadikan duta besar. Namun hal ini justru memancing agar isu yang dibawa Sazkia secara kontinyu diperbincangkan. Selain memiliki modal pada kedekatan isu, Zaskia juga memiliki modal sosial dari aspek keterkenalan. Hal ini bagi Devie akan sejalan dengan program revolsui mental Presiden Jokowi.

"Sebuah revolusi kalau itu diwakili oleh sosok yang sangat ideal, yang benar-benar sempurna ya tidak ada revolusi karena tidak ada perubahan. Tapi ketika ini direpresentasikan oleh orang yang pernah berbuat salah kemudian dia mau berubah dan tidak melakukan itu lagi ini manusiawi," tuturnya.

Ketika Zaskia didapuk menjadi duta besar, maka Pancasila tidak akan turut serta menjadi buruk di mata publik. Sebab bagi penulis buku Grand Strategy Pencitraan Polri ini, tolak ukur citra Pancasila justru melekat pada perilaku pejabat publiknya.

"Pancasila tidak akan menjadi buruk. Karena pancasila itu baik buruknya tergantung masyarakat kita secara keseluruhan. Kalau masih banyak orang melanggar hukum, korupsi di Indonesia tanpa harus ada Zaskia Gotik pun pancasila akan menjadi sebuah ideologi yang dianggap tidak tepat. Karena orang Indonesia tidak mampu merefleksikan nilai-nilai pancasila," ungkapnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index