TELUK KUANTAN (RA) - Polemik minimnya persediaan obat obatan oleh Rumah Sakit Daerah teluk Kuantan pada tahun anggaran 2016 ini membuat warga masyarakat khususnya pasien yang sedang berobat merasa resah, begitujuga dengan pihak rumah sakit sendiri kesulitan menangani pasien.

Selain itu pihak pasien yang menggunakan kartu BPJS juga mengalami komlen dengan pihaka rumah sakit, pasalnya karena minimnya obat maka pihak ruma sakit terpaksa tidak melayani pasien BPJS.

Berkaitan dengan minimnya obat obatan maka, pihak rumah sakit telah mengangambil inisiatif untuk bekerjasama dengan pihak Apotik luar. Berdasarkan keterangan Direktur RSUD Kuansing Davit Oloan, dirinya telah berkordinasi dengan pihak Apotik luar dan mereka menyanggupi
untuk menanggulangi obat obatan yang diperlukan

Berkaiatan dengan kerjasama tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuantan Singingi  mendukung langkah yang dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Telukkuantan untuk mencari apotek luar untuk menjalin kerjasama.

"Dari hasil pembicaraan kami, Direktur RSUD telah berkomunikasi dengan beberapa apotek dan mereka sepakat untuk jalin kerjasama," ujar Ketua DPRD Kuansing, Andi Putra, Selasa (22/3) pagi.

Namun demikian ujar Andi tetap melalui mekanisme aturan yang berlaku serta perlu dukungan dari DPRD. Karena itu, pihaknya memberikan dukungan kepada RSUD demi kepentingan masyarakat Kuansing.

"Tinggal lagi bagaimana kekuatan hukumnya, sebab kepada apotek tersebut akan dibayarkan pada APBD Perubahan mendatang," ujar Andi.

Sebagai perlindungan hukum maka pihaknya akan berkoordinasi dengan BPK RI meminta surat agar pelaksanaan kerjasama ini sesuai dengan
mekanisme.

"Dalam waktu dekat, komisi C bersama Asisten II dan III serta Dirut
RSUD akan berkoordinasi dengan BPK," katanya.


Laporan : AM