Laudia Cinta Bella, Jahit Indahnya Masa Depan Lewat Vokasi PHR

Laudia Cinta Bella, Jahit Indahnya Masa Depan Lewat Vokasi PHR
Laudia Cinta Bella saat menjahit baju pesanan konsumen. Laudia membuka usaha menjahit di rumahnya, di Bagan Siapiapi, Rokan Hilir, Riau usai menjalani pelatihan menjahit pada Program Penguatan Vokasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) angkatan 2022.

Riauaktual.com - Tiga tahun lalu, Laudia Cinta Bella merasa limbung dengan masa depannya setelah menamatkan bangku sekolah menengah atas (SMA) di kota kelahirannya, Bagan Siapiapi. Pandemi Covid-19 ketika itu masih menjadi momok menakutkan untuk beraktivitas di luar rumah.

Laudia sempat berniat melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, namun rencananya gagal karena terbentur biaya. Kesempatan bekerja untuk lulusan SMA sangat tipis, dengan ekonomi yang melambat akibat pandemi. Setahun usai tamat sekolah, Laudia hanya memanfaatkan waktu untuk mencari kerja, namun tidak satupun ada panggilan.

"Saya lulus SMA saat pandemi Covid-19 sedang maraknya. Sudah buat lamaran kerja di sana-sini namun tidak ada nama saya yang keluar," kata Laudia, mengisahkan perjalanan hidupnya usai tamat sekolah tahun 2021 lalu.

Tahun 2022, Laudia mulai menemukan titik terang saat mendapat informasi adanya Program Penguatan Ekosistem Vokasi berupa Pelatihan Keterampilan Menjahit yang digelar oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berkolaborasi dengan Politeknik Caltex Riau (PCR) dan Dinas Tenaga Kerja Rokan Hilir.

Tidak melewatkan kesempatan, Laudia bersama sejumlah temannya mendaftarkan diri sebagai peserta pelatihan menjahit yang diampu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) SBMB Mandiri. "Begitu mendapat kabar adanya pelatihan menjahit, kami langsung mendaftar dan itu tidak dipungut biaya alias gratis," tuturnya.

Saat pelatihan, Laudia ditempa meningkatkan keterampilan menjahit: mulai dari mengenal alat, belajar rumus pembuatan pola, cara mengukur badan untuk pakaian, teknik memotong kain, hingga menjahit dasar. Interaksi dengan mentor dan sesama peserta melahirkan kekompakan.

Didampingi instruktur yang ahli di bidangnya, Laudia merasa banyak mendapatkan ilmu dan kian percaya diri mendalami keterampilan menjahit. "Setiap pekannya, kami ditantang untuk menyelesaikan satu proyek jahitan pakaian pria maupun wanita sehingga keterampilan menjahit semakin meningkat," tuturnya.

Tidak butuh waktu lama untuk mengasah kemampuan, Laudia memberanikan diri membuka usaha menjahit dari rumah. Tekadnya yang besar mengalahkan kondisi yang serba terbatas. Bermodal Rp2 juta yang dipinjam dari kakaknya, Laudia membeli satu unit mesin jahit manual.

Dengan alat seadanya, Laudia mulai menerima pesanan jahitan baju pria dan wanita dari warga sekitar. Setahun berjalan, usahanya mulai mendapat tempat di mata masyarakat. Laudia kebanjiran pesanan seragam keluarga, baju kurung Melayu, hingga pakaian dinas harian (PDH) pegawai pemerintahan. "Saya juga menerima jahitan seragam sekolah. Dan alhamdulillah sebelumnya juga sudah menyelesaikan seragam kelompok drumband anak sekolah," tuturnya.

Tidak cukup sampai di situ, Laudia memanfaatkan media sosial Facebook dan Instagram untuk mempromosikan produknya, sehingga dikenal lebih luas. "Tidak hanya dari warga sekitar, saat ini saya juga sudah punya langganan dari Kota Dumai," tuturnya.

Usaha menjahit yang dibangun dari rumah ini perlahan memberikan dampak ekonomi bagi Laudia. Dalam sebulan, Laudia mampu meraup omset sebesar Rp3 juta per bulan. Penghasilannya bisa meningkat dua kali lipat saat hari raya Idulfitri dan hari besar lainnya. Perlahan, Laudia telah membeli satu unit mesin jahit obras hasil dari kerja kerasnya. "Alhamdulillah, usaha menjahit bisa membantu perekonomian keluarga di rumah," tuturnya.

Laudia berterima kasih kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang bekerja sama dengan PCR dan Dinas Tenaga Kerja Rokan Hilir, memberikan kesempatan mengikuti Program Penguatan Vokasi berupa pelatihan menjahit angkatan 2022 lalu. Ia menilai pelatihan keterampilan menjahit ini telah membuka harapan untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.

"Terima kasih kepada PHR, PCR, dan Dinas Tenaga Kerja serta instruktur LPK SBMB Mandiri atas ilmu dan keterampilan menjahit yang diberikan kepada saya dan teman-teman lainnya. Meski saya tidak sempat mengenyam bangku kuliah, tapi saya sangat bersyukur bisa membantu perekonomian keluarga dari hasil menjahit ini," ucapnya.

Corporate Secretary PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto, turut bangga atas pencapaian dan kerja keras Laudia Cinta Bella, salah satu peserta Program Penguatan Vokasi PHR. Program vokasi merupakan bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR dalam mengembangkan kompetensi masyarakat. Para peserta dibekali keterampilan dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi agar dapat bersaing di dunia kerja hingga mampu berwirausaha.

"Selain berfokus pada operasi yang unggul dan selamat, PHR menaruh perhatian serius terhadap pemberdayaan masyarakat. Kami memberikan dukungan bagi generasi muda lewat vokasi dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan menciptakan entrepreneur baru atau sebagai persiapan memasuki persaingan dunia kerja," katanya.

#PHR

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index