Riauaktual.com - Latihan militer besar-besaran digelar oleh China di sekitar Taiwan pada Kamis (23/5), hanya beberapa hari setelah pelantikan presiden terpilih Lai Ching-te.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengatakan bahwa latihan itu melibatkan angkatan darat, laut, udara dan kekuatan roket, dimulai sekitar pukul 07.45 waktu setempat.
"Latihan tersebut dilakukan di Selat Taiwan, utara, selatan dan timur Taiwan, serta daerah sekitar pulau Kinmen, Matsu, Wuqiu dan Dongyin yang dikuasai Taiwan," kata PLA dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Reuters.
PLA menamakan latihan itu sebagai "hukuman" untuk tindakan separatis yang diduga telah dilakukan oleh pasukan Taiwan selama ini.
“Ini juga merupakan hukuman berat atas tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan dan peringatan keras terhadap campur tangan dan provokasi kekuatan eksternal,” tambahnya.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengutuk latihan tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim sejumlah pasukan untuk mengamankan wilayah mereka.
"Taiwan memiliki kemampuan, tekad dan kepercayaan diri untuk menjamin keamanan nasional, dan mengutuk latihan China yang hanya menonjolkan mentalitas militeristiknya," tegasnya.
China membenci Presiden Taiwan Lai yang dijuluki mereka sebagai seorang separatis karena berusaha menggagalkan upaya reunifikasi mereka.
Pada bulan Agustus 2022, China melancarkan latihan militer dengan peluru tajam di sekitar Taiwan segera setelah kunjungan mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, yang banyak dikutuk oleh Beijing.
Rangkaian latihan tersebut, yang skalanya belum pernah terjadi sebelumnya, berlangsung selama empat hari, diikuti dengan latihan tambahan selama beberapa hari.