RIAU (RA)- Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kota Pekanbaru masih terjadi hingga hari ini. Beberapa strategi sudah disiapkan Pemerintah Provinsi Riau untuk menjawab keluhan masyarakat terkait ketersediaan gas 3 kilo ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Firdaus mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Pertamina Pekanbaru kemarin dan sudah menyiapkan beberapa solusi.

"Kita sudah melakukan pertemuan dengan Pertamina. Kita mengkonfirmasi persoalan kelangkaan ini, terutama untuk distribusi dan stok. Memang ada laporan migrasi pengguna 12 kilo beralih ke 3 kilo. Karena itu, kita minta Harga Eceran Tertinggi (HET) ini ditinjau ulang agar harga dipasaran tidak liar," ujarnya.

Dengan ketetapan baru HET ini kata Firdaus, diharapkan mampu menyesuaikan harga pantas gas tabung 3 kilo ini."HET gas 3 kilo ini harus disesuaikan lagi dengan kondisi perekonomian saat ini. Harganya harus betul-betul rill," tukasnya.

Tak hanya itu, Disperindag juga meminta agen dan pangkalan tidak sembarangan dalam menjual gas 3 kilo. "Kita minta pangkalan tidak menjual gas sembarangan kepada pengecer. Kita akan awasi jalur distribusi penjualan gas ini bersama pertamina," tandasnya.

Selain itu sambung Firdaus, pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang Disperindag Kabupaten/Kota untuk membahas rencana pengaktifan kembali kartu kendali, agar penyaluran gas 3 kilo tepat sasaran.

"Kita akan sepakati pengaktifan kartu kendali dengan Pemerintah Kabupaten/Kota. Dengan kartu kendali ini, penjualan gas 3 kilo lebih tepat sasaran. Apalagi ini mau masuk bulan puasa dan lebaran, harus diantisipasi masalah yang begini," pungkasnya.

Pihaknya dan Pertamina kata Firdaus lagi, juga sedang menyiapkan rencana operasi pasar, jika kelangkaan gas 3 kilo masih tetap terjadi.

"Pertamina dan Kita juga bakal melakukan operasi pasar. Itu solusi yang juga kita siapkan mengatasi masalah ini," cetusnya.

Beberapa pangkalan gas 3 kilo di Pekanbaru hari ini mengaku kehabisan stok. "Stok hari ini kosong. Sejak semalam gas sudah habis. Siang nanti kita mau ke agen, apakah stok bisa ditambah atau tidak," ujar PS (36), salah seorang pemilik pangkalan di Jalan Melur, Sukajadi. (KR)