BMKG: Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa 7,5 di Maluku Sudah Berakhir

BMKG: Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa 7,5 di Maluku Sudah Berakhir
Kepala BMKG Dwikorita. ©2019 Merdeka.com/Purnomo Edi

Riauaktual.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami imbas gempa bumi dengan magnitudo 7,5 di Maluku Barat Daya, Maluku sudah berakhir. Berakhirnya peringatan tsunami ini setelah parameter gempa terupdate menjadi magnitudo 7,5 dari sebelumnya 7,9.

“Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan parameter yang diupdate tidak menunjukkan adanya potensi tsunami. Setelah parameter itu terupdate 7,5,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Selasa (10/12).

Dwikorita menyebut peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 3.43 WIB. Pengakhiran status ini setelah BMKG melakukan observasi terhadap kenaikan muka air laut atau observasi tsunami pada empat titik di Maluku.

Empat titik tersebut adalah Pulau Sera, Adaut, Lirang, dan di Larat. Hasil observasi menunjukkan, anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang terjadi tidak signifikan.

“Jadi perubahan yang terjadi tidak signifikan. Ada perubahan tapi tidak signifikan,” katanya.

“Nah kemudian berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pengakhiran peringatan dini tsunami kurang lebih dua jam setelah perkiraaan waktu datangnya tsunami. Jadi pengakhiran dini tsunami bukan dicabut, bukan dibatalkan, tapi diakhiri,” sambungnya.

Pemicu Gempa

Wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku, diguncang gempa bumi tektonik bermagnitudo 7,5 pada Selasa, 10 Januari 2023 pukul 00.47 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah BaratLaut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). Daerah Dobo, Tiakur IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).

Kemudian di daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Daerah Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). Daerah Ambon dan Piru II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

 

 

Sumber: Merdeka.com

 

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index