Riauaktual.com - Pemerintah Kabupaten Bengkalis ternyata sudah mengajukan permohonan pertimbangan kepada Direktorat Jendral (Dirjen ) Perhubugan Laut (Hubka) terkait permohonan agar dibukanya kembali pelabunan internasional Bandar Sri Setia Raja (BSSR) Selatbaru. Permohonan itu disampaikan berdasarkan SE Satgas Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Bupati Bengkalis melalui Kadis Kominfotik, Hendrik Dwi Yatmoko baru-baru ini. Artinya kata mantan Kabag Humas Setkab ini, Pemkab Bengkalis tidak tinggal diam, ketika SE Satgas Covid-19 Nomor 19 Tahun 2022 Tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri keluar, Pemkab Bengkalis langsung menindaklanjuti dengan mengajukan permohonan pertimbangan ke Dirjen Hubla terkait pelabuhan BSSR Setlatbaru.
“Surat permohonan pertimbangan ke Dirjen Hubla yang menjadi syarat dibukanya kembali pelabuhan Seltbaru sudah disampaikan Pemkab Bengkalis. Kita juga berharap agar pelabuhan BSSR daam waktu dekat bisa dibuka kembali,” terang Hendrik.
Pemkab Bengkalis lanjut Hendrik, memahami betul jika selama ini ramai masyarakat Bengkalis yang bekerja di berbagai sektor di negeri jiran Malaysia, bahkan ramai sanak saudara yang menjadi penduduk tetap Malaysia.
“Selama ini pelabuhan Selatbaru memang menjadi pintu utama keluar masuk ke Negara tetangga tersebut. Makanya, Pemkab Bengkalis juga tengah berusaha dan sudah mengajukan permohonan agar pelabuhan BSSR segera bisa difungsikan kembali,” sebut Hendrik lagi.
Tidak hanya itu kata mantan Camat Bantan ini, jauh-jauh hari telah dilakukan rampcheck terpadu dengan melibatkan selutuh stakeholder. Dan pada prinsinya seluruh stakeholder juga setuju dan mendukung untuk segera dibuka kembali pelabuhan Selatbaru.
“Mari sama berdoa, agar Dirjen Hubla sesegera mungkin mengeluarkan surat pertimbangan untuk kembali memfungsikan pelabuhan Selatbaru,” ajak Hendrik.
Seperti diberitakan sebelumnya, banyak masyarakat berharap dan mendesak agar pelabuhan Selatbaru kembali dibuka, mengingat ramai masyarakat Bengkalis yang bekerja di Malaysia. Tidak hanya itu, sebagai negara serumpun, ramai juga warga Bengkalis yang menetap atau tinggal di Malaysia.
“Desakan masyarakat ini sudah terlalu sering kita dengar dan disampaikan ke kita. Karena memang Malaysia itu tidak hanya sebagai tempat sebagian warga kita yang bekerja di sana tapi juga anak sanak saudara yang tinggal disana. Selama Covid (2 tahun) mereka tidak bisa bertemu,” ujar H Zainudin, tokoh masyarakat Bengkalis, Selasa (24/5) lalu.
Ketua MKA LAMR Bengkalis yang cukup berpengalaman di dunia pelayaran ini mengaku cukup paham, bahwa untuk membuka pelabuhan internasional Selatbaru banyak hal yang harus dilengkapi, hal ini menyangkut pandemi Covid 19 yang belum sepenuhnya sirna dari belahan dunia.
