Bahaya dari Perawatan Gigi yang Tidak Dilakukan oleh Dokter Gigi atau Ahli

Bahaya dari Perawatan Gigi yang Tidak Dilakukan oleh Dokter Gigi atau Ahli
dokter gigi. shutterstock

Riauaktual.com - Pada saat ini, semakin banyak layanan salon atau termpat praktik abal-abal yang menejajakan layanan perawatan gigi. Demi harga yang murah dan hanya karena alasan penampilan semata, banyak orang yang menjalani berbagai tindakan yang justru bisa sangat berbahaya ini.

Mulai dari jasa pasang behel, veener, bahkan hingga kikir gigi dijajakan oleh berbagai penyedia jasa tak bertanggung jawab ini. Padahal, satu-satunya tempat perawatan gigi yang aman hanyalah di ahli atau dokter gigi.

“Cara aman perawatan gigi ya ke dokter gigi, kita punya alatnya. Semua alat kedokteran itu sudah melewati berbagai macam uji coba sebelum akhirnya dipakai oleh manusia,” kata dokter gigi Belinda Chandra Hapsari beberapa waktu lalu.

Jika masih nekat melakukan perawatan gigi di sembarang tempat maka bisa berdampak negatif pada kesehatan gigi. Pasalnya, gigi adalah organ tubuh yang sama pentingnya dengan organ lain.

“Diingat saja bahwa gigi itu adalah organ tubuh dan organ tubuh ini setara dengan yang namanya mata, jantung, hati, lambung, pankreas, paru-paru,” terang Belinda.

Bedanya, lanjut Belinda, ketika organ lain rusak, masih ada kemungkinan untuk disembuhkan atau organnya bisa membaik dengan sendirinya. Namun, jika gigi rusak, maka tidak dapat kembali lagi.

“Jadi harus bijaksana dalam memilih perawatan gigi dan kuncinya adalah pergi ke yang memang punya wewenang dan kompetensi dalam menangani gigi yakni di dokter gigi,” jelasnya.

Bahaya yang Muncul

Belinda juga menanggapi terkait video yang viral di Twitter. Video tersebut berisi seorang perempuan yang giginya dikikir menggunakan mini drill.

Menurut pengunggah, operator yang bukan dokter gigi tengah melakukan reparasi gigi dengan mengikir tambalan untuk kemudian ditambal ulang dan dipasangkan veneer.

Belinda mengimbau untuk tidak memaksakan diri untuk mengikuti tren hingga mempertaruhkan kesehatan gigi.

“Jangan terlalu maksain diri untuk ngikutin tren tapi menggadaikan kesehatan diri sendiri,” jelas Bellinda

Disebut menggadaikan kesehatan diri sendiri lantaran proses pembongkaran tambalan gigi yang terlihat di video yang beredar dinilai sangat berbahaya.

“Jelas sangat berbahaya, pertama operatornya bukan seorang dokter gigi, kedua dari sisi sterilitas, operatornya tidak menggunakan sarung tangan,” kata Belinda.

Ia menambahkan, jika operator tidak menggunakan sarung tangan, maka prinsip sterilitas sudah dilanggar. Pasalnya, sarung tangan dan alat pelindung diri lain itu bukan hanya untuk melindungi pasien tapi operatornya juga. Ini adalah upaya mengantisipasi menyebarnya penyakit menular.

Dari sisi alat, mini drill yang digunakan operator pada prinsipnya sama dengan handpiece yang digunakan dokter gigi, tapi rotasi atau perputaran alatnya berbeda.

“Jadi kalau handpiece yang kita pakai di kedokteran gigi kan itu sudah diatur dengan kecepatan yang memang tidak membahayakan pasien.”

Banyak orang menganggap gigi itu benda mati, lanjutnya. Anggapan itu salah, sebenarnya gigi adalah organ yang hidup. Di dalam gigi ada pulpa yang berisi saraf dan pembuluh darah.

“Saraf dan pembuluh darah ini kalau kena mini drill dengan perputaran yang tidak diatur maka akan menimbulkan panas dan dapat menginfeksi pulpa. Efeknya, pasien merasa ngilu dan bisa menyebabkan kematian pulpa, ini bisa menimbulkan masalah lain,” tandasnya.

 


Sumber: Liputan6.com

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index